Saturday, October 20, 2012

KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH


Askep ps. Baru menikah
Perkawinan
Adalah ikatan lahir dan batin sbg suami istri (pernikahan) untuk
menciptakan kelg. Bahagia dan kekal ( UU.No. 1 thn 1974)
Tujuan :
1. M’persatuk’ dua orang manusia dewasa yang saling m’lengkapi dan saling menolong
2. Kesempatan yang luhur u/ m’memberi dan menerima cinta secara syah, sehat & bertanggung jawab
3. M’peroleh keturunan u/ m’ciptakan kelg. bahagia & sejahtera
4. K’sempatan mulia u/ mengasuh & m’didik anak u/ peningkatan kualitas generasi
5. K’ sempatan m’ngembangkan diri dan peran sosial masing-masing dlm kelg. & masyarakat.

Perkawinan harmonis
Adalah Suami istri melaksanak’ fungsinya sesuai dg peran ,harkat &
kodratnya masing2, sehingga t’cipta hubungan suami istri serasi, selaras
& seimbang.

CIRI PERKAWINAN YANG HARMONIS
1. Adanya perasaan satu serta berkurangnya usaha u/ m’p’ tahank’ hak dan kepentingan diri sendiri
2. Adanya perasaan saling mengerti
3. Adanya perasaan saling m’miliki, seseorang merasa menjadi bagian yang lain shg selalu mementingkan pasangan
4. Adanya perasaan saling b’tanggung jawab t’hdp resiko yg t’jadi dalam klg.
5. Adanya perasaan kebersamaan dalam kondisi suka dan duka.
6. Adanya perasaan aman dan merasa saling dibutuhkan , dicintai, dipercaya, dihargai dan didengar.
7. Saling b’komunikasi yang sehat dan tidak takut m’ngungkapkan perasan pd pasangan.
8. Kehidupan sexual yg sehat dan saling memuaskan.

Membina perkawinan yg harmonis
Sikap istri dan suami
* Kepercayaan dan hormat m’hormati ,kasih sayang ,p’hargaan
* Tempatkan suami sebagai kepala klg dan Istri sebagai mitra yg sejajar
* Saling melengkapi
HAL-HAL YANG MENUNJANG P’KAWINAN YANG HARMONIS:
* Iman dan taqwa
* Saling setia, Saling percaya, saling m’hormati, saling menolong, saling
m’hargai, saling mengalah, saling berbagi rasa, saling b’komunikasi
* Mengembangk’ minat bersama dan minat p’orangan.
MENGINDARI HAL2 YG MENGGANGU P’KAWINAN:
* M’utamakan lahiriah & materialistik.
* Egois, Cemburu yg berlebihan, egois, tidak setia, emosi tidak stabil, harapan tidak realistik.
* Ikut campur pihak ketiga.

Petunjuk utk istri
• Ungkapkan rasa cinta
• Terima perkawinan apa adanya
• Penuhi kebutuhan Suami
• Lepaskan ketergantungan pada orang tua
• B’rikan pujian & p’hargaan kepada suami
• Jangan cemburu berlebihan dan ingin menguasai
• Jangan ubah suami dg kritik tapi rubahlah diri sendiri nanti suami akan berubah sendiri
• Sambut suami dg Kasih sayang
• Jangan ingin di layani/merasa istimewa
• Sabar

Petunjuk utk suami
• Jadi pelindung istri dan keluarga
• P’lakukan istri dengan penuh kasih sayang
• Urus RT sbg T.J b’sama
• Hindari sikap merendahkan harga diri istri
• Jangan m’abaik’ hal2 kecil, mana tahu hal itu b’harti bagi istri
• Luangkan waktu u/ istri dan kelg.
• Dengan keluan istri
• Kenali perubahan suasana hatinya
• Libatkan istri dalam mengambil keputusan
• Hargai istri, karena ini m’rupakan kebanggaan baginya

Karakteristik keluarga
• Perpindahan dari status lajang
• Perubahan fungsi menjadi suami–istri
• Menjadi anggota keluarga pasangan (menjadi sistem yang lebih besar)
• Mempunyai pola organisasi & struktur baru tersendiri yang mempengaruhi fungsi
Tugas perkembangan keluarga
1. M’Bangun P’kawinan yg saling m’muaskan u/ m’nyiapkan s/u kehidupan b’sama yg baru:
 Belajar hidup bersama
 Saling m’nyesuaikan diri
 Sumber potensi 2 orang digabungk’ , P’bedaan yg ada akan m’p’kaya hub. Perkawinan.
 Perbedaan bila di tangani secara memuaskan , akan t’cipta hubungan perkawinan yg m’muaskan ; Empati, P’dekatan thdp komplik, Komunikasi t’buka, Sopan, dan hormat-menghormati.
 Kesuksesan m’embangkan hub. p’kawinan di pengaruhi juga bagaimana masing-masing pasangan di pisahkan dr. kelg. Asal, shg t’bentuk identitas diri dan hubungan intim yg sehat.
2. M’hub.kan jaringan p’saudaraan yg harmonis:
* M’jadi anggota dari tiga keluarga
* Kepuasan semua fihak
* Otonomi kelg. thdp campur tangan pihak lain
3. M’diskusikan rencana memiliki anak.:
* Keputusan b’sama ; Jml anak, kapan punya anak?
* Rencana KB

MASALAH KESEHATAN:
 Penyesuaian sexual dan peran perkawinan
 Penyuluhan dan konseling KB
 Penyuluhan dan konseling prenatal
 Komunikasi Verbal

Family care plant
Ex. GG. Komunikasi Verbal.
• Peran perawat : Fasilitator, Nara sumber, Mendengar dg serius, Empati, Menindak lanjuti; klarifikasi, memberikan dorongan untuk dg eksplorasi fikiran dan perasaan.

INTERVENSI:
 KOGNITIF/PENGETAHUAN;
* M’berikan informasi ttg komunikasi efektif
* Pendidikakan Keluarga
* M’bantu kelg. dlm p’mecahan masalah
* M’bantu kelg. memiliki pandangan positif t’hadap situasi
Contoh : Marah ( pasien t’singgung, sakit hati, ditolak Kelg. B’respon positif: Bukan berbalik marah/ b’musuhan

 AFEKTIF/SIKAP:
* Mengubah Ekspresi emosi mjd komunikasi yg intens,
* Kualitas komunikasi di modifikasi.
• M’ bantu kelg. M’eksplorasi dan m’bagi perasan satu sama lain, shg keb. Emosional dapat di sampaikan dan direspon dg baik, t’ciptanya komunikasi yang jelas, mempermudah upaya-upaya, p’mecahan masalah.

 PRILAKU/PSIKOMOTOR
* M’bantu kelg. Belajar cara2 komuniksai yg lebih sehat



Askep klg dg child bearing
Mulai dari hamil s.d bayi berusia 30 bln
ASKEP KELG. BUMIL & MENYUSUI
 Hamil yg kurang atau tdk terencana
@. Morbilitas dan mortalitas ibu-anak tinggi.
@. M’nelantarkan anak.
@. Sehat -sakit Ortu.
@. Masalah-masalah pd p’kembangan Anak.
@. P’selisihan dalam p’kawinan.

Masalah kesehatan
• Pendidikan maternitas pd. Kelg : perawatan masa nifas
• Perawatan bayi : perawatan tali pusat
• Pengenalan dan penanganan fisik secara dini
• Rencana KB dan Interaksi Kelg.

Masalah lain
• Ketidak adekuatan yankes perawatan anak
• Kurang fasilitas perawatan anak untuk ibu bekerja
• Hub. Anak dg orang tua
• Masalah-masalah m’asuh anak
• Kelalaian thdp anak
• Masalah-masalah transisi peran orang tua
KELAHIRAN
• Bahagia,
• Takut, khwatir, hal ini berkurang setelah bbrp hari karena ibu dan bayi saling mengenal.
• Kebahagian b’akhir setelah sampai di rumah
• Pasangan tiba-tiba b’selisih kerena perubahan peran , ini mrpk saat yang sulit :
• # P’rasaan tidak adekuat jadi ortu.
• # Kurang bantuan dari kelg. Teman.
• Nasehat yg m’nimbulkan komplik dari kelg. & teman
• Sering t’bangun tengah malam shg ibu terasa letih secara fisik & psikologis :
• Tugas sbg Ibu Rumah Tangga, Ibu pekerja, M’rawat bayi, M’derita sakit (Sectio Cecaria, Partus lama, kesulitan melahirkan).

KEDATANGAN BAYI :
• P’rubahan2; Keseimbangan kelg. berubah, Kelg. Mempunyai peran yg baru (sebagai ayah/ibu, nenek/kakek).
• Sangat berarti bagi saudaranya sama dengan pasangan baru menikah.
• Kedudukan sbg ortu mrpk t’amat penting bagi semua pasangan, namun sebagian pasangan merasakan sbg perubahan hidup yg sangat sulit, ini dikarenakan perubahan peran yg mendadak & tdk dipersiapkan menjadi ortu.

PERUBAHAN SOSIAL
Wanita b’kerja di luar rumah & b’karier.
Peningkatan angka p’ceraian & masalah p’kawinan.
P’gunaan alat kontrasepsi & aborsi.
Peningkatan biaya perawatan & memiliki anak mrpk faktor yg m’yulitkan pd tahap awal siklus k’hidupan mengasuh anak.
MASA TRANSISI MENJADI ORTU :
 Kelahiran anak pertama, mrpkan p’ngalaman kelg. yg sangat penting, ini mrpkan krisis dlm kelg.
Hasil penelitian Lemaster, 1957 t’hadap 46 ortu, yg berusia 25-35 th, t’dapat 17 % tdk m’punyai masalah atau masalah sedang, sisanya m’punyai masalah berat.
MASALAH YG LAZIM DILAPORKAN
Suami merasa diabaikan (paling sering).
T’dapat perselisihan & argumen antara suami/isteri.
Lelah sepanjang waktu.
K’hidupan sexual & sosial t’ganggu & menurun setelah kelahiran anak
MENURUT MILLER & SOLLIE, 1980
Masalah kelg. Dalam krisis adalah kelg. Mpy pemikiran yang salah & idealis ttg menjadi ortu, sebelum kelahiran anak pertama & kepuasan perkawinan yang menurun setelah lahir anak pertama.
MENURUT CLARK, 1966
Kesulitan dalam penyesuaian diri menjadi ortu, & kebutuhan yg penting setelah kelahiran anak pertama thdp kesinambungan yankep. Di rumah & klinik
MENURUT ROSSA & LA ROSSA, 1981
Terbatasnya waktu luang , komplik kepentingan diantara ortu, legitimasi thdp p’nentuan masalah-masalah persalinan yg m’yebabkan komplik kelg.

STRESOR DLM MENGASUH ANAK(MILLER & MYERS-WALLS)
Sedikitnya kebebasan pribadi karena tanggung jawab mengasuh anak
Kurangnya waktu & persahabatan dlm p’kawinan
Sulit punya anak
Anak cacat
TUGAS P’KEMBANGAN KELG.(DUVALL & MILLER,1985)
1. M’betuk klg. muda sbg sebuah unit yg mantap (m’integrasikan bayi baru ke dlm klg).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas p’kembangan & kebutuhan anggota klg.
3. M’pertahankan hubungan p’kawinan yg m’muaskan.
4. M’perluas p’sahabatan dg kelg. besar dg m’nambahkan peran ortu, kakek & nenek.
PERAN PERAWAT
 M’kaji peran sbg ortu : Bgm kedua ortu b’interaksi dg bayi, Bgm respon bayi & Cara perawatannya?
 Dampak penting m’lahirkan : hub. positif antara anak & ortu.
 Sikap ortu ttg mereka sendiri sbg ortu.
 Sikap mereka thdp bayi mereka.
 Karakteristik komunikasi ortu.
 Stimulasi bayi.
 Perubahan-perubahan peran & adaptasi thdp tanggung jawab ortu yang baru biasanya lebih cepat dipelajari ibu-ibu dari pada ayah.
 Kebiasaan tradisional tdk m’libatkan pria dlm Ante Natal Care: m’perlambat pria m’lakukan perubahan peran oleh karena itu m’halangi keterlibatan emosional mereka.
 Kesadaran yg meningkat ttg peran ayah dlm perawatan anak & p’kembangan anak terjadi pd kalangan kelas menengah keatas.



TAHAP P’KEMBANGAN ORTU(FRIEDMAN 1957)
1.Masa bayi.
Ortu m’pelajari arti & isyarat-isyarat yg diekspresikan o/ bayi u/ m’ngutarkan kebutuhan-kebutuhannya.
2. Belajar u/ menerima tumbang anak yg terjadi dlm usia b’main : butuh bimbingan & dukungan .
* M’mahami tugas-tugas yg harus dikuasai oleh anak & kebututuhan anak : keselamatan & toilet training)
* M’mahami konsep p’kembangan : perlu bimbingan u/ ortu.

PERUBAHAN POLA KOMUNIKASI(FRIEDMAN,1961)
 Ortu berbicara & berkelakar lebih sedikit, pembicaraan yg merangsang lebih sedikit & kualitas interaksi menurun.
 Beberapa ortu merasa kewalahan dg bertambah tanggung jawab, terutama untuk suami/isteri yg bekerja secara utuh.
 Hubungan Sex: umumnya menurun :
* Menurunnya daya tarik sexual,
* Perasaan suami tersingkirkan o/ bayi,
* Ibu tenggelam dlm peran baru,
* Keletihan.

KEMUNGKINAN DX. KEP.
 Disfungsi sexual
 Menyusui tdk efektif
 GG. Tumbang
 Perubahan penampilan peran
 GG. Komunikasi verbal
 GG. Nutrisi:< kebut. Tubuh
 Imunisasi

TAHAP PERKEMBANGN KLG. DG IBU MENYUSUI
EXTALTION FHASE
(Bayi baru lahir sampai ortu m’bawa bayi pulang)
P’kembangan Individu :
* Individu dewasa menerima tugas sbg ortu.
* Pasangan S/I saling menerima peran sbg ortu.
* Ortu : belajar ttg perawatan bayi.
* Bayi : b’ kembang keterampilan fisiologis untuk b’tahan hidup : m’isap, menelan.

P’kembangan Keluarga
 M’ nyadari keberadaan bayi
 M’nerima tanggung jawab baru
 B’orientasi t’hadap peran ortu
 Mulai dekat dg anak.

HOME COMING FHASE
( Bayi di bawa pulang ke rumah sampai umur 3 bulan)
Pasangan m’peroleh kembali kedekatan & b’kembang hub. Perkawinan yg lebih baik.
 Ortu: m’embangkan kepercayaan & kemampuan dlm peran sbg ortu & p’asuh anak , belajar isyarat-isyarat bayi.
 Bayi : m’hadapi hal-hal yg rutin.
 Sibling: kepercayaan, otonomi.
 M’buat ruangan u/ bayi dlm hubungan dengan ortu.

P’kembangan Keluarga :
 P’nyesuaian ke hidupan klg. terhadap bayi.
 Support selama suasana hati masih labil.
 Penyesuaian bayi.
 Penyesuaian thdp pembagian tugas & tanggung jawab u/ mengurangi kelelahan selama 24 jam.
 Ayah menerima peran sbg pengambil keputusan.

Stabilizatio Fhase
Perkembangan Individu
* Ortu: Belajar menerima tumbang
* Anak; Belajar mandiri

Perkembangan kelg.
 Membangun kehutuhan klg, menciptakan suasana rumah yg menyenangkan u/ semua anggota klg.
 Menyesuaikan sumber-sumber yg ada u/ memenuhi kebut. anak
 Lingkungan rumah yg aman u/ anak
 Menyediakan anggaran
 Merencanakan u/ masa depan anak
 Membangun kembali hub. dg kelg.



PROSES P’KEMBANGAN KLG DG BAYI MEMERLUKAN:
• INTENALISASI KEBERADAAN BAYI
• PERLUNYA MENCAPAI PENYESUAIAN
• M’BENTUK KEUTUHAN SUATU KLG.

CIRI2 TUNTUTAN P’KEMBANGAN YG DIPERLUKAN BAYI
 M’PEROLEH RASA AMAN DAN RASA PERCAYA DIRI dari LINGKUNGAN
 RASA AMAN pd BAYI DIPEROLEH MELALUI SENTUHAN FISIK yg MENYENANGKAN dg IBUNYA, USAHAKAN kurangi MENGALAMI KEJADIAN yg kurang MENYENANGKAN.

SIKAP ORTU yg DIPERLUKAN
 PENUH KASIH SAYANG dlm MERAWAT & MENGASUH ANAK, HAL INI AKAN MENIMBULKAN RASA AMAN SERTA RASA PERCAYA DIRI pd BAYI
 KESIAPAN IBU pd SETIAP SAAT DIBUTUHKAN O/ BAYI, JUGA MENIMBULKAN RASA AMAN DAN PERCAYA DIRI
 BERIKAN ASI SESUAI dg KEBUTUHAN BAYI
 PEMBERIAN PASI DILAKUKAN SEPERTI ASI dg MEMELUK
 BILA REWEL CARI PENYEBABNYA
 AJAK BAYI BICARA KETIKA KEGIATAN
 AJAK BERMAIN SAMBIL TERSENYUM
 SENANDUNG +DIAYUN hingga ANAK TERTIDUR
 PERKENALKAN BERMACAM2 BENDA SESUAI dg TK. TUMBANG ANAK

MASALAH yg MUNGKIN MUNCUL pd TAHAP INI :
 KESULITAN MAKAN
 MUDAH TERANGSANG /MARAH/T’SINGGUNG
 MENOLAK SEGALA SESUATU yg BARU
 SIKAP & TINGKAH LAKU yg SEOLAH2 NGIN MELEKAT pd IBU & MENOLAK LINGKUNGAN, BILA TIDAK TERATASI BISA MENYEBABKAN GG.JIWA. Spt: Depresi, adiksi obat, schizoprenia (Gg. Kejiwaan dg kepribadian yg terpecah).

Askep keluarga dengan anak pra sekolah
 KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA B’USIA 2,5 th -5 th ANAK HARUS MENCAPAI OTONOMI yg CUKUP TANPA CAMPUR TANGAN ORTU Dg CARA B’GABUNG Dg KELOMPOK BERMAIN: PLAY GRUP, PADU, TK U/ M’BANTU PERKEMBANGANNYA
 KLG TDD : 3-5 ORANG, LEBIH MAJEMUK & B’BEDA
 KEHIDUPAN KELG. SANGAT SIBUK DAN ANAK SANGAT TERGANTUNG pd ORTU
 ORTU HARUS MENGATUR WAKTU SEDEMIKIAN RUPA U/: KEBUTUHAN ANAK, SUAMI, ISTRI DAN PEKERJAAN
 BAGI ORTU TUNGGAL MRPK STRES MENGASUH ANAK & TUGAS POKOK LAIN.
 ORTU MENJADI ARSITEK KLG. : MERANCANG DAN MENGARAHKAN PERKEMBANGAN KLG. AGAR K’HIDUP’ P’KAWINAN TETAP UTUH DAN LESTARI Dg CARA MELANGGENGK’ HUB. KERJASAMA ANTARA SUAMI-ISTRI

Tugas perkembangan keluarga
1. M’MENUHI KEBUTUHAN ANGGOTA KLG. : RUMAH, RUANGAN BERMAIN, PRIVASI, RASA AMAN.
 RUANGAN YG ADEKUAT PERLU BAGI ANAK DALAM BERMAIN U/ MENGEKSPLORASI DUNIA SEKITARNYA DAN MEREKA PERLU PRIVASI SENDIRI.
 PERALATAN & FASILITAS HARUS B’SIFAT MELINDUNGI ANAK, KARENA PADA TAHAP INI KECELAKAAN MENJADI PENYEBAB UTAMA KEMATIAN DAN KECACATAN,
 OKI/ M’KAJI KEAMANAN RUMAN M’RUPAKAN HAL YANG PENTING O/ PERAWAT KUMUNITAS SERTA PENYULUHAN KESEHATAN TTG CARA2 PENCEGAHAN KECELAKAAN.
 SERING TERPAPAR PENYAKIT INFEKSI
 KECELAKAN spt: JATUH, LUKA BAKAR, TENGGELAM

2. MENSOSIALISASIKAN ANAK
 ANAK MENGEMBANGKAN SIKAP DIRI SENDIRI(KONSEP DIRI) & SECARA CEPAT BELAJAR MENGEKSPRESIKAN DIRI, spt. NAMPAK dlm KEMAMPUAN MENANGKAP BAHASA LISAN MAUPUH TUBUH dg CEPAT.
 SECARA PERLAHAN MENERIMA LEBIH BANYAK T.J PERAWATAN DIRI SENDIRI (BELAJAR MANDIRI) DAN MEMBANTU ORTU dlm PEKERJAAN RT.U/PEREMPUAN & U/ ANAK LAKI2 PERLU ADA AYAH YG HANGAT/PENGANTI sbg CONTOH shg PERAN LAKI2 dpt TERBENTUK , DISINI Bukan PRODUKTIVITAS yg PENTING TETAPI PROSES BELAJAR dari Seorang Anak.
 IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN
 MENGINJAK MASUK SEKOLAH, B’PISAH BAGI ANAK & ORTU SULIT OKI/ PERLU PENGUASAAN TUGAS2 PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI ORTU UNTUK MENINGKATKAN OTONOMI MEREKA & ANAK PERLU BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN TERSEBUT
 MENGINJAK ANAK MASUK SEKOLAH BERPISAH BAGI ANAK & ORTU SULIT OKI/ PERLU ADAPTASI BAGI ANAK & PENKES BAGI ORTU PENGUASAAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK & MEMBERIKAN KONTRIBUSI U/ MENINGKATKAN OTONOMI ANAK

3. MENGINTEGRASIKAN ANAK yg BARU LAHIR SEMENTARA TETAP MEMENUHI KEBUTUHAN ANAK2 Yg LAIN
 PENELITIAN MEMBUKTIKAN BHW KELAHIRAN ANAK KE-2 MPY EFEK Yg . > BESAR U/ M’RUSAK HUB. P’KAWINAN d/p KELAHIRAN ANAK -1 PERAN PERKAWINAN LEBIH SULIT
 FELDMAN, 1969 MELAPORKAN : PASANGAN SUAMI ISTRI MASING2 MERASAKAN P’RUBAHAN KEPRIBADIAN yg NEGATIF: KURANG PUAS dg KEADAAN DIRUMAH, INTERAKSI B’ORIENTASI pd TUGAS>>>
Askep anak usia sekolah
 KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA B’USIA 6th (ANAK SEKOLAH DASAR) - 13th (AWAL REMAJA).
 KELG. MENCAPAI JMLH ANGGOTA MAKSIMUM & HUBUNGAN KELUARGA DI AKHIR TAHAPAN INI (DUVALL, 1977).
 KEHIDUPAN KELG. SANGAT SIBUK DAN SETIAP ORANG MENJALINI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGANNYA SENDIRI.
 ORTU BERJUANG DENGAN TUNTUTAN GANDA YAITU BERUPAYA MENCARI KEPUASAN DALAM MENGASUH (TUGAS PERKEMBANGAN GENERATIVITAS) & MEMPERHATIKAN PERKEMBANGAN MEREKA SENDIRI SEMENTARA ANAK BEKERJA UNTUK MENGEMBANGKAN SENSE OF INDUSTRY – Kapasitas untuk menikmati pekerjaan & mencoba mengurangi rendah diri.
 TUGAS ORTU PADA TAHAP INI ADALAH MENGHADAPI PERPISAHAN (MEMBIARKAN ANAK PERGI).
 ADA BANYAK KECACATAN YANG TERDETEKSI DALAM TAHAP INI (SELAMA TAHUN-TAHUN SEKOLAH) DIANTARANYA EPILEPSI, RETARDASI MENTAL, KANKER, KONDISI ORTOPEDIK DSB)
 FUNGSI PERAWAT SELAIN FUNGSI RUJUKAN, MENGAJAR DAN MEMBERIKAN KONSELING MEMBANTU KELG. MELAKUKAN KOPING YANG POSITIF TERHADAP KECACATAN TERSEBUT.
 JIKA KELG. /ORTU MAMPU MENATA KEMBALI MASALH TINGKAH LAKU ANAK, & BERUPAYA MEMBERIKAN RESOLUSI , AKAN TERCAPAI BANYAK FUNGSI KELUARGA DAN TINGKAH LAKU ANAK YANG SEHAT (BRADT, 1988).

Tugas perkembangan keluarga
1. M’ SOSIALISASIKAN ANAK-ANAK TERMASUK MENINGKATKAN PRESTASI SEKOLAH & M’EMBANGKAN HUB. DGN TEMAN SEBAYA YG SEHAT.
2. M’PERTAHANKAN HUBUNGAN PERKAWINAN YANG MEMUASKAN
3. MEMENUHI KEBUTUHAN KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA.

PENELITIAN BURR, 1970; ROLLINS & FELDMAN, 1970
Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami isteri merupakan hal yang vital dalam bekerja pada keluarga dengan anak usia sekolah.


Askep keluarga dg. Anak remaja
karakteristik
 Anak berumur 13 th-20 th
 Menurut Preto (1988) Metamorfosis

keluarga pd masa ini p’kembangannya:
 Kematangan fisik pada remaja
 Ortu memasuki pertengan hidup
 Adanya kakek nenek dalam usia tua


3 Aspek proses perkembangan keluarga yang banyak menyita perhatian ( Adam, 1970)
 Emansipasi (Otonomi yang tinggi)
 Budaya orang Muda (Perkembangan hubungan dengan Teman Sebaya)
 Kesenjangan antara generasi (perbedaan antara nilai-nilai norma antara ortu dengan remaja)

Masa sulit
 Remaja ingin bebas
 Tugas orangtua: belajar menerima penolakan tanpa meninggalkan anak
 Menerima remaja Apa adanya

Tugas perkembangan keluarga
1. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab, remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkatnya otonomi
 Ortu melepaskan Otoritasnya.
 Ortu : Mengubah hubungan dari dependen kearah hubungan mandiri.
2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
 Yang selama ini terikat dengan pekerjaan sebagai ortu, dan sedikit waktu untuk perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka
 Karena kesenjangan antar generasi, komunikasi ortu dengan anak sering terganggu, yang menyangkut nilai dan gaya hidup.
 Hindari kecurigaan dan Permusuhan
4. Mempertahankan etika dan standar Moral
 Remaja mencari nilai dan keyakinan sendiri
 Remaja mencari indetitas diri dan Roll model/ Idolanya
 Sangan sensitif dengan ketidak cocokan antara perkataan dengan perbuatan
5. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Tipe kepempimpinan dalam rumah tangga
1. Rumah Tangga yang Otoriter
 Contoh : Ayah bersifat ditaktor dan Ibu bersifat lemah lembut ini akan mengakibatkan perkembangan jiwa anak terganggu / tidak sehat .
 Menurut Istilah Boldwin, Rumah tangga yang ditaktor disebut sebagai rumah tangga yang tidak ada adaptasi. Rumah tangga diwarnai pertentangan, pergumulan dan perselisihan.
 Antara ayah dan anak, yang sebenarnya dibutuhkan sebaliknya. Dalam kondisi seperti ini Seorang remaja merasa kepentingan dan kegemarannya diabaikan atau dianggap tidak penting.

Sikap otoriter ini terbagi 2, yaitu :
• Dibawa sejak awal yg disebut dg” otoriter permanen” Seorang ayah tidak punya rasa cinta kpd anak2 nya.
• Bentuk otoriter yg tidak mau kompromi dg keinginan anak2 dan tidak mau bekerja sama, sehingga remaja punya hasrat yg besar untuk bebas dan merdeka. Perilaku yg ditunjukan remaja banyak menghabiskan waktu di luar rumah, Spt: pulang terlambat, begadang dsb.

2. Rumah Tangga yang Demokratis.
3. Rumah Tangga yang Terlalu Toleran.

Masalah2 kesehatan
1. Resiko Kecelakan Lalu Lintas : Cidera fisik, patah tulang
2. Penyalahgunaan Obat dan Alkohol
3. Kehamilan yang tidak dikehendaki
4. Resiko Komplik, krisis keluarga
5. Komunikasi remaja dengan orang tua
6. Koping keluarga tidak Efektif
7. Perubahan peran orang tua

Askep klg. Dg anak dewasa
Usia Dewasa dibagi 2 kategori:
 Dewasa Muda usia 20 thn-35 thn
 Dewasa setengan baya usia 36-64 thn.

Karakteristik Keluarga
 Anak pertama meninggalkan rumah
 Ibu kehilangan peran sebagai pendidik dan pembimbing anak
 Pasangan tinggal berdua sama suami-istri
 Anak berubah peran menjadi keluarga mandiri
 Ibu kehilangan feminisme, karena masa menopouse
 Ayah merasa maskulinitasnya menurun yang ditandai dengan menurunnya energi

Masalah kesehatan (Friedman,1998)
 Komunikasi kaum dewasa muda
 Transisi peran bagi suami istri
 Masalah orang/anak yang memberikan perawatan pada ortua
 Masalah sakit: Tinggi kolesterol, Hipertensi, Obesitas, penyakit krnis lainnya.

@. Perlu strategi promosi kesehatan/peningktan derajat kesehatan
@. Gaya hidup yang sehat
Tugas perkembangan klg.
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar ( Keluarga bertambah besar karena perkawinan Anak).
 Memperbaharui dan melanjutkan hubungan perkawinan (Kembali kemasa sebelum punya anak: Makan berdua, nonton berdua, rekreasi berdua).
 Menyibukkan diri dengan kegiatan: Ikut arisan, Organisasi sosial.
 Membantu orang tua lansia yang mulai sakit-sakitan dari pihak suami maupun istri.

Askep klg. Dg usia pertengahan
Karakteristik klg ;
Usia pertengahan bagi orang tua :
 Dimulai dengan anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir, saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
 Biasanya dimulai saat usia ortu 45-55 th & berakhir 16-18 th kemudian.
 Merupakan kelg. inti meskipun sering berinteraksi dg ortu yg sdh lanjut usia & anggota kelg. lain dari kelg. Asal & juga anggota kelg. Hasil perkawinan keturunannya.
 Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan (sering kali lebih membaik).
 Distribusi pembagian kekuasaan antara suami & isteri lebih merata,
 Diferensiasi peran perkawinan meningkat.
 Tahun-tahun ini dipandang sebagai usia kehidupan yg paling baik.
 Kegiatan waktu luang dan persahabatan disebut sebagai faktor utama yg menimbulkan kebahagiaan.
 Kepuasan seksual juga memiliki korelasi yg positif dg komunikasi yg baik.
 Akan tetapi bagi sejml pasangan, tahun-tahun ini umumnya sulit & berat, krn masalah-masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja.
 Kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan berlangsung & terus menurun hingga tahun pertengahan.



Tgs. perkembangan klg.
1. Menyediakan lingkungan yg meningkatkan kesehatan
 Pengontrolan berat badan, diet seimbang, program olahraga yg teratur, dan juga memperoleh dan menikmati karier, pekerjaan, kecakapan yang kreatif.
 Motivasi utama karena adanya perasan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan bila ada seorang teman atau anggota keluarga mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker.

2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak anak.
 Dengan menerima dan menyambut cucu mereka dalam keluarga dan meningkatkan hubungan antar generasi.
 Tugas perkembangan ini dapat mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977).
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.
 Sekarang pasangan tersebut benar-benar sendirian.
 Meskipun sebagai sambutan kelegahan bagi kebanyakan pasangan merupakan pengalaman yang menyulitkan untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah daripada sebagai orang tua.
 Dependensi dan indenpendensi antar pasangan perlu diuji kembali.
 Karakteristik umum pada masa ini berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan kebahagiaan yang membosankan.
Masalah kesehatan
1. Kebutuhan Promosi Kesehatan
2. Masalah-Masalah Hubungan Perkawinan
3. Komunikasi dan Hubungan dengan Anak, Ipar, Cucu, dan Ortu yang sudah lanjutan usia.
4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan :
 Membantu perawatan orang tua yang lanjut usia.
 Tidak mampu merawat diri sendiri

Askep klg. lansia
karakteristik
Usia Lanjut bagi orang tua :
 Dimulai dengan salah satu pasangan memasuki masa pensiun terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain meninggal ( Duvall and Miller, 1985).
 Biasanya dimulai saat usia ortu 65 th keatas.
 Bagi komunitas dengan keluarga individu dan keluarga besar menagani lansia memiliki konotasi negatif, seseorang dibebani dengan perasaan yang menyusahkan dengan masalah yang menekan.
 Generasi baru lansia berpendidikan lebih baik, lebih makmur, lebih sehat dan lebih aktif daripada lansia sebelumnya. Perubahan dalam sikap ini alan memperkokoh citra kaum lansia terhadap diri mereka sendiri.
 Karena Proses menua menua berlangsung dan masa pensiun menjadi suatu kenyataan maka akan ada beberapa stressor atau kehilangan kehilangan yang dialami oleh mayoritas lansia dan pasangan yang mengacaukan transisi peran. Meliputi : aspek ekonomi, perumahan, sosial, pekerjaan, dan kesehatan
 Dalam Kasus apa saja pensiun menuntut modifikasi peran dan merupakan saat terjadinya penurunan harga diri, pendapatan, status dan kesehatan paling tidak untuk sementara.
 Tapi meskipun timbul tuntutan tuntutan dan kehilangan yang baru kebanyakan melaoprkan sikap positif terhadap pensiun (Kell dan Patton, 1978).

Tgs. Pkembangan klg.
1. Mempertahankan pengaturan kehidupan yang memuaskan.
 Relokasi merupakan pengalaman traumatik bagi lansia baik suka rela maupun terpaksa.
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan.
4. Menyesuaikan diri kehilangan pasangan
5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaan dan integrasi hidup).

Masalah kesehatan
1. Menurunnya fungsi dan kekuatan fisik, sumber sumber finansial, isolasi sosial, kesepian, dan banyak kehilangan lainnya, menunjukan adanya kerentanan psikofisiologi dari lansia.
2. Promosi Kesehatan tetap menjadi hal yang sangat penting khususnya dalam bidang nutrisi, latihan, pencegahan cidera, penggunaan obat yang aman, pemakaian pelayanan preventif dan berhenti merokok.
3. Isolasi sosial, depresi, gangguan kognitif (mungkin berkaitan dengan sejumlah masalah terutama Alzheimer) dan gangguan psikologi adalah masalah serius khususnya masalah penyakit fisik.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates