Sunday, October 7, 2012

Separuh Dari 63 Juta Jiwa Remaja Di Indonesia Rentan Berprilaku Tidak Sehat


Tanah Karo Juarai Lomba Penyuluhan PKBR Tingkat Propsu
MEDAN (Berita): Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Sumut, Indra Wirdhana SH,MM mengaku prihatin dengan keberadaan remaja saat ini. Sebab menurut data 2010, baik dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bappenas dan UNFPA, sebagian dari 63 juta jiwa remaja berusia 10 sampai 24 tahun di Indonesia rentan berprilaku tidak sehat.
“Masalah yang paling menonjol dikalangan remaja saat ini, misalnya masalah seksualitas, sehingga hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Kemudian rentan terinfeksi penyakit menular seksual (IMS), HIV atau AIDS serta penyalahgunaan Narkoba,” kata Indra Wirdhana SH,MM saat membuka kegiatan lomba penyuluhan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja tingkat propinsi Sumatera Utara, di Pendopo USU, Selasa (29/06).
Indra mengatakan, saat ini jumlah penduduk Indonesia sebanyak 233 juta jiwa dan 26,8% atau 63 juta jiwa adalah remaja, jika para remaja tidak dibekali dengan ilmu kesehatan reproduksi remaja (KRR) secara baik, tidak mustahil remaja ditanah air akan terjerumus. Apalagi lembaga survey di Indonesia menyatakan sebagian dari jumlah remaja di Indonesia berusia 10 sampai 24 tahun berprilaku tidak sehat.
Survey yang dilakukan Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) kata Indra, ternyata remaja putri berusia 14 sampai 19 tahun, persentasenya lebih tinggi dari pada remaja putra soal pernah berhubungan seksual yakni 34,7% untuk permpuan dan 30,9% untuk pria. Demikian juga untuk remaja berusia 20 sampai 24 tahun, remaja perempuan 48,6% dan pria 46,5%. Bahkan berdasarkan penelitian Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora selama 3 tahun (1999 – 2002) pada tempat kos mahasiswa di Yogyakarta menunjukkan 97,05 persen dari 1660 mahasiswa yang diteliti sudah hilang keperawanannya.
Sementara itu kasus aborsi dikalangan remaja, jelas Indra juga tinggai, diperoleh data 2,5 juta jiwa perempuan pernah melakukan aborsi dan dari jumlah ini 27 persen atau 700 ribu dilakukan oleh remaja. Untuk Narkoba menunjukkan 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia atau 3,2 juta jiwa pengguna narkoba dan dari jumlah itu 78% dari kalangan remaja. Sedang kasus AIDS hingga Desember 2009 sebesar 19.973 kasus dan dari jumlah ini 50,3% ditularkan melalui hubungan heteroseksual.
Dalam hal ini kata Indra salah satu  yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah remaja diantaranya melalui oembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK Remaja/Mahasiswa) yang merupakan suatu wadah kegiatan program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaha (PKBR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kependudukan dan KB.
“Yang jelas remaja diharapkan dapat menjadi Generasi Berencana (Genre), yaitu generasi yang dapat menunda usia perkawinan, berprilaku sehat, terhindar dari resiko seksualitas, HIV, AIDS dan Navza. Kemudian bercita-cita mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dan menjadi contoh bagi teman sebayanya,” tegas Indra.
Tanah Karo Juara
Sementara itu Kabid KB/KRR Hj.Yusnani Pane,SH didampingi Kasi Remaja Dedi dan panitia penyelenggara PIK-Sahipa USU, mengatakan, perlombaan penyuluhan PKBR ini diikuti 24 peserta dari Kabupaten/Kota yang ada di Sumut dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 17. “Peserta yang merupakan para remaja itu utusan dari Pemkab/Pemko yang ada di Sumut,” ujarnya.
Dalam perlombaan ini Dewi Reybot Vetra Uli Br Aruan utusan dari Tanah Karo berhasil sebagai juara pertama, juara kedua Aryadi Imanuel Gultom dari Tapanuli Utara, III Rudang Mayang Sari Manik dari Kota Binjai, sedang harapan I,II dan III adalah  Ariful Hanif Bahri dari P.Sidempuan, Novita Sari dari Tg Balai dan Aprilia Adelina Br Barus utusan dari Deliserdang. (pan) beritasore.com

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates