Kebiasaan
yang buruk jika tidak merusak hari tua, alam, kesehatan dan kepribadian maka ia
akan merusak tatanan sosisal masyarakat.
By:
Abu Humaira
Kebiasaan
memiliki kekuatan. Dengan kebiasaan sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi
mungkin. Jika kebiasaan yang baik akan berdampak baik maka demikian juga dengan
kebiasan yang buruk akan memberikan dampak yang buruk.
Banyak
sekali kebiasan hidup manusia di dunia ini. Dari banyaknya kebiasaan itu sangat
sulit untuk menentukan apakah kebiasan ini baik atau kebiasaan itu yang buruk.
Oleh karena itu untuk mengetahui suatu kebiasaan itu baik atau buruk maka kita
harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri kebiasaan buruk yang merusak. Bila
sebuah kebiasaan hidup Anda memiliki salah satu ciri dari lima ciri-ciri
kebiasaan yang buruk dan merusak maka dapat dikatakan kebiasaan hidup Anda itu
buruk, merusak dan harus segera dihilangkan untuk diganti dengan kebiasaan yang
baik dan membangun. Berikut ini saya paparkan kelima ciri kebiasaan buruk yang
merusak itu.
a.
Merusak
Hari Tua
Ciri
kebiasaan buruk yang pertama dalah, kebiasaan itu merusak hari tua. Setiap dari
kita pasti akan sampai juga pada suatu masa dimana kita disebut tua. Jika saat
ini kita masih remaja atau dewasa maka lima puluh enam, puluh tahun kedepan kita
sudah memasuki hari tua. Jika saat ini kita masih dipanggil Mas, Mbak, A’a, Tete
maka lima puluh, enam puluh tahun kedepan kita sudah dipanggil Simbah, Engkong,
Nenek dan Kakek. Kita tidak dapat menolak hukum alam ini yaitu pada akhirnya
kita akan menjadi tua.
Anak-anak
ceria, remaja bahagia, dewasa berkarya, tua kaya raya dan mati masuk
surga.
Tidak
ada salahnya jika kita memiliki prinsip seperti tulisan di atas. Anak-anak
adalah masa dimana kita hidup dalam permainan. Jika pun masa kanak-kanak kita
lalui dengan masuk Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar maka masa sekolah TK dan
SD itu adalah masa yang lebih banyak kita habiskan untuk bermain daripada untuk
belajar mata pelajaran itu sendiri.
Sudah
semestinya jika masa kanak-kanak kita lalui dengan ceria. Pada masa anak-anak,
masalah apa yang kita pikirkan? Pada masa anak-anak tanggung jawab apa yang kita
pikul? Sepertinya tidak ada. Dalam kasus normal, anak yang memiliki Bapak dan
Ibu, bila menginginkan sesuatu maka ia tinggal meminta pada orang tuanya dan
jika orang tuanya tidak memberikan apa yang diminta maka menangislah sang anak.
Masa anak-anak adalah masa yang seharusnya dilalui dengan keceriaan. Saya
berharap Anda telah melalui masa anak-anak dengan ceria sebab eksploitasi
keceriaan anak adalah kazaliman yang perlu dihukum.
Masa
remaja adalah masa mencari identitas diri. Masa ini adalah masa dimana kita
mencari dan menemukan kegiatan apa yang paling membahagiakan hati kita. Masa
remaja adalah masa penentuaan untuk menentukan identitas diri kita. Jika pada
masa remaja kita belum menemukan identitas diri kita maka kita akan mengalami
kebingungan identitas diri dimasa dewasa. Masa dewasa yang seharusnya kita
gunakan untuk berkarya, dengan sangat terpaksa kita belum dapat berkarya karena
kita masih bingung dengan identitas diri kita.
Masa
remaja adalah masa yang paling rawan. Ibarat jalan, masa remaja adalah masa
dimana seseorang berada pada persimpangan jalan. Pecandu narkoba kebanyakan
mengenal dan memulai memakai narkoba pada masa remaja. Pelaku bom bunuh diri
yang sering meneror negeri ini, kebanyakan di pengaruhi pemikirannya[1]
pada masa remaja. Sangat sayang bukan? Seharusnya masa remaja adalah masa yang
membahagiakan bukan masa untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Sekali
lagi, masa remaja adalah masa untuk mencari identitas diri, saya ini siapa, apa
yang membuatku bahagia, dan ingin menjadi apa aku ini? Tidak ada salahnya jika
kemudian pada masa remaja kita mencoba ikut organisasi OSIS, Pecinta Alam, atau
juga ilmu bela diri Taekwondo. Siapa tahu ilmu bela diri ini yang membuat kita
bahagia sehingga kita dapat menjadi aktor film laga. Pada masa ini memang masa
untuk mencoba berbagai macam kegiatan pekerjaan yang membahagiakan. Pekerjaan
seperti apa yang membuat Anda bahagia: dokter, insinyur, psikolog, guru atau
mungkin juga penulis. Jadi secara pribadi saya mengucapkan selamat bagi Anda
yang telah menemukan kebahagiaan dimasa remaja Anda.
Masa
dewasa adalah masa dimana seseorang sudah waktunya untuk berkarya. Pendidikan
yang kita peroleh semenjak TK, SD, SMA hingga Perguruan Tinggi harus kita
terapkan. Masa untuk menerapkan ilmu kita adalah masa dimana kita harus berkarya
dan masa itu adalah masa ketika kita sudah dewasa. Pencarian identitas diri pada
masa remaja telah mengantarkan seseorang untuk berkarya sebagai Dokter, Polisi,
Guru, Pngusaha atau juga Politikus. Masa dewasa adalah masa untuk berkarya
sehingga kita akan mencapai fase kaya raya di hari tua.
Saya
sangat menyukai kata-kata Donal Trump, pengusaha sukses dari Amerika, Donal
Trump berkata, “Jangan salahkan Tuhan jika Anda terlahir miskin, tapi salahkan
diri sendiri jika Anda mati miskin.” Hari tua adalah hari yang pasti sepasti
besok hari matahari akan terbit dari timur. Bila kita dapat memanfaatkan masa
muda kita sebaik mungkin maka dihari tua kita akan mendapatkan kekayaan sebab
hari tua adalah hari menikmati hasil dari tabungan kita pada masa muda. Jika
pada masa muda kita cenderung malas, suka menunda-nunda pekerjaan dan suka
berjudi maka dapat diprediksi di hari tua akan mengalami kemiskinan. Jika tidak
miskin harta maka akan miskin ilmu. Jika tidak miskin ilmu maka akan miskin
sahabat.
Arti
miskin adalah kekurangan dan kekurangan itu tidak melulu berwujud harta. Ia
dapat berwujud ilmu, kehormatan, harga diri, teman, sahabat, saudara, atau juga
ketentraman. Sama juga dengan kaya, bukan hanya berarti kaya harta, namun dapat
berarti kaya ilmu, kaya kehormatan, kaya harga diri, kaya teman, kaya sahabat,
kaya saudara dan kaya1 ketentraman. Jika demikian, siapa yang tidak ingin dihari
tuanya kaya raya?
Di
dalam buku ini saya memberi contoh kebiasaan berjudi, suka menunda-nunda
pekerjaan dan malas sebagai kebiasaan buruk yang dapat merusak hari tua. Saya
melihat kebiasan ini menyebabkan kita miskin ilmu, kehormatan, harga diri,
teman, sahabat, saudara, dan ketentraman di hari tua. Tidak ada yang namanya
pemalas menjadi pemenang dan tidak ada yang namanya penjudi menjadi kaya. Jika
ada penjudi yang kaya itu hanya permulaan dari kemiskinannya.
Jadi
ciri pertama kebiasaan yang buruk dan merusak adalah kebiasan itu dapat merusak
hari tua. Jika hari tua sudah rusak maka sengsaralah hidup. Jika hidup sengasara
maka jauhlah surga dari diri kita sebab surga itu sendiri pada hakekatnya adalah
ketentraman dan kebahagiaan. Bagaimana
dapat surga jika sengsara? Nerakalah pasti di dapat, kecuali ada kasus keajaiban
yang turun dari langit.
0 comments:
Post a Comment