Kata nafsu
berasal dari Bahasa Arab Nafsun yang berarti jiwa/ ruh manusia. Nafsu dalam
bahasa Arab ini terdiri atas tiga huruf. Huruf pertama bernama nun. Huruf kedua
berupa huruf fa’. Huruf ketiga berupa huruf sin. Kata nafsu dalam kosa kata
bahasa Arab ini digolongkan dalam isim.
Artinya, kata yang menunjukkan benda, hewan, tumbuhan, manusia atau segala sesuatu yang menyerupai. Dengan demikian, nafsu dalam bahasa Arab ini dianggap berwujud, ada seperti hewan, tumbuhan, manusia.
Artinya, kata yang menunjukkan benda, hewan, tumbuhan, manusia atau segala sesuatu yang menyerupai. Dengan demikian, nafsu dalam bahasa Arab ini dianggap berwujud, ada seperti hewan, tumbuhan, manusia.
Dalam kamus
bahasa Indonesia, nafsu berarti: keinginan, kecendrungan, dorongan jiwa yang
kuat untuk melakukan perbuatan entah itu perbuatan yang baik maupun perbuatan
yang buruk.[1] Contoh dalam kalimat, ikan
bawal yang disajikan oleh Amir membangkitkan Nafsu Makan Budi. Berdasarkan
contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ketika Amir menyajikan ikan bawal yang
digoreng kepada Budi maka dalam jiwa Budi muncul dorongan agar Budi segera
melakukan tindakan memakan ikan bawal yang disajikan oleh Budi. Dorongan agar
segera memakan ikan bawal yang disajikan oleh Amir inilah yang disebut dengan
nafsu.
Menurut M.
Quraish Shihab, nafsu adalah dorongan yang menarik manusia ke bumi/ tarikan
bumi.[2] Manusia itu memiliki dua
tarikan yang saling berlawanan, yaitu: tarikan langit dan tarikan bumi. Tarikan
langit adalah tarikan malaikat dan tarikan bumi adalah tarikan binatang atau
juga kerendahan. Tarikan langit dan tarikan bumi ini mengisyaratkan jika manusia
menuruti tarikan langit maka ia telah menyucikan jiwanya. Sebaliknya, jika
manusia menuruti tarikan bumi maka ia telah mengotori jiwanya. Dengan demikian,
menurut M. Quraish Shihab, manusia dapat mencapai posisi lebih tinggi daripada
malaikat dan juga dapat lebih rendah daripada binatang.
Dari tiga
pengertian di atas dapatlah kita menarik sebuah kesimpulan. Nafsu adalah bagian
dari jiwa kita yang mendorong kita untuk melakukan sebuah tindakan baik itu
tindakan yang menyebabkan kita menjadi sukses maupun tindakan yang menyebabkan
kita menjadi orang yang gagal. Setiap dari kita pasti sibuk melakukan sesuatu,
sibuk belajar, sibuk bekerja, sibuk beternak ayam atau juga sibuk melamun. Semua
kesibukan yang kita lakukan itu semua karena dorongan nafsu. Karena nafsulah
kita melakukan sesuatu.
0 comments:
Post a Comment