Mengapa
daging babi itu diharamkan oleh Islam? Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada
risiko besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari
banyak macam parasit dan penyakit berbahaya.
Sangat penting untuk
diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi
mengeluarkan hanya 2% dari
seluruh kandungan uric acidnya,
sedangkan 98% sisanya tersimpan
dalam tubuhnya.
Jadi tidak heran, jika daging
babi itu berbahaya untuk dikonsumsi.
♦♦♦
Berikut
sepuluh alasan mengapa babi berbahaya untuk dikonsumsi
Pertama,
babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit
penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral
(Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru
(Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma
(japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella
choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis
(Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma
gondii
Kedua,
daging babi empuk. Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak
mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak
dapat dimanfaatkan tubuh.
Ketiga,
menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and
Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor,
sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar
kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
Keempat,
lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif
(tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
Kelima,
babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi
(Swine Influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula
tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke
manusia.
Keenam,
menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi
seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam
(Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
Ketujuh,
Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan
babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan
peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam
tubuh. Ditambah cacing babi mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit,
eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan
berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.
Kedelapan,
penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan
penyebab utama kanker anus dan usus besar.
Kesembilan,
Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al
Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan
Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi
daging babi.
Kesepuluh,
DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke
manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan
jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta
suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya.
Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat
rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu
dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu
sebelum dimakan.
Selain
kesepuluh alasan itu, ada beberapa penyakit lain seperti kholera babi (penyakit
menular berba-haya yang disebabkan bakteri), keguguran nanah (disebabkan bakteri
prosilia babi), kulit kemerahan yang ganas (mematikan) dan menahun, Penyakit
pengelupasan kulit, dan Benalu Askaris, yang berbahaya bagi manusia.
0 comments:
Post a Comment