Sistem dan mekanisme AC banyak dikembangkan oleh
para ahli, dan setiap perusahaan produsennya menawarkan berbagai keunggulan
dalam setiap sistem yang dipakai. Keunggulan yang ditawarkan biasanya dalam hal
pengoperasian dan energi yang digunakan baik sistem yang di luar ruangan
(outdoor) juga sistem di dalam ruang (indoor). Secara garis besar prinsip kerja
air conditioner adalah sebagai berikut:
1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas
sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil
yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas
udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan
dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator
disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur
dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang
bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran
refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor udara
menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam
condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada
condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam
ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau
sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding
diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang
terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill
evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi
perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari
sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di
dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas
sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC
lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor.
Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan
masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir
kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem
air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor
sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas
dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar
dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini,
kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini
akan berulang kembali seperti di atas.
0 comments:
Post a Comment