Untuk menjadi perawat kau harus;
1. Pintar.
Pintar membaca suasana hati orang lain di sekelilingmu, baik itu pasien ataupun rekan kerja.
Pintar mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan berita apapun yang terkait kesehatan, pelayanan kesehatan, teknologi kesehatan,,dan lainnya.
Pintar membawa diri dalam situasi apapun dan ketika bertemu dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun, entah sedang berseragam atau tidak, dikenali sebagai perawat atau tidak.
Pintar menyembunyikan kesedihan, amarah, sakit kati, kekecewaan.
2. Kaya.
Kaya ilmu pengetahuan umum, agar bisa nyambung ketika menghadapi pertanyaan atau keluhan dari pasien.
Kaya kesabaran hati, meski lebih sering dimarahi pasien dan senior, dan sedikit sekali menerima “terima kasih”
Kaya senyuman tulus, tak peduli dibalas dengan senyuman atau mata melotot heran.
Kaya “maaf ” meskipun tidak berbuat salah.
Kaya “ketenangan” meskipun pasien mencak-mencak tanpa sebab dan atasan mengancam menyuruh lembur tanpa upah.
3. Rupawan.
Rupawan dalam berbahasa dan bertuturkata meski aksen bahasa daerah agak kental dalam setiap artikulasi.
Rupawan dalam berpenampilan namun tetap bersahaja tanpa berusaha lebai, untuk meniru gaya artis.
4. Munafik.
Seperti yang tersirat dalam artikel; http://perawatqonaah.blogspot.com/2013/02/pelayanan-ramah-yang-datang-dari-hati.html
5. Cepat.
Cepat menanggapi keluhan pasien dan menentukan sesegera mungkin apa yang harus dilakukan.
Cepat membenahi diri dan hati meski baru selesai di”complaint” pasien bahkan rekan kerja.
Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, meski mungkin merugikan
dirinya.
Perawat bahkan dahulu kala (ratusan tahun silam) dianggap sebagai pekerjaan yang hina, tidak pantas bagi kalangan bangsawan dan tidak penting.
Untuk apa jadi perawat, bila perangaimu masih egois?
Mengapa bermimpi jadi perawat jika yang kau tanam dalam benakmu adalah memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa harus berlelah.
Perawat adalah pilihan karier yang sangat salah, jika kau tak suka mengalah demi kepentingan bersama.
Perawat dituntut menjadi pribadi yang sempurna, tahan banting, rela menderita, sanggup berkorban, demi kesembuhan pasiennya.
Pintar saja, tidak akan pernah cukup untuk menjadi modal sebagai perawat.
Attitude; sikap-perilaku yang baik, adalah poin utama selain pendidikan, yang wajib dimiliki perawat. Kepintaran dapat dilatih dengan tekun belajar dan praktek yang tepat. Namun kepribadian yang baik, tulus dan ramah,,tidak tercipta semalam saja,,namun mesti terpupuk sejak awal (usia muda)..
Berkacalah dahulu..
Sudahkah kau Pintar, Kaya, Rupawan dan Munafik?
Jika sudah, maka kau memang adalah manusia biasa yang berhak bermimpi menjadi siapa dan apa saja.
Jika belum, maka tak perlu repot2 membangun karakter itu,,,tak ada yang memaksamu melakukan apapun kan?
1. Pintar.
Pintar membaca suasana hati orang lain di sekelilingmu, baik itu pasien ataupun rekan kerja.
Pintar mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan berita apapun yang terkait kesehatan, pelayanan kesehatan, teknologi kesehatan,,dan lainnya.
Pintar membawa diri dalam situasi apapun dan ketika bertemu dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun, entah sedang berseragam atau tidak, dikenali sebagai perawat atau tidak.
Pintar menyembunyikan kesedihan, amarah, sakit kati, kekecewaan.
2. Kaya.
Kaya ilmu pengetahuan umum, agar bisa nyambung ketika menghadapi pertanyaan atau keluhan dari pasien.
Kaya kesabaran hati, meski lebih sering dimarahi pasien dan senior, dan sedikit sekali menerima “terima kasih”
Kaya senyuman tulus, tak peduli dibalas dengan senyuman atau mata melotot heran.
Kaya “maaf ” meskipun tidak berbuat salah.
Kaya “ketenangan” meskipun pasien mencak-mencak tanpa sebab dan atasan mengancam menyuruh lembur tanpa upah.
3. Rupawan.
Rupawan dalam berbahasa dan bertuturkata meski aksen bahasa daerah agak kental dalam setiap artikulasi.
Rupawan dalam berpenampilan namun tetap bersahaja tanpa berusaha lebai, untuk meniru gaya artis.
4. Munafik.
Seperti yang tersirat dalam artikel; http://perawatqonaah.blogspot.com/2013/02/pelayanan-ramah-yang-datang-dari-hati.html
5. Cepat.
Cepat menanggapi keluhan pasien dan menentukan sesegera mungkin apa yang harus dilakukan.
Cepat membenahi diri dan hati meski baru selesai di”complaint” pasien bahkan rekan kerja.
Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, meski mungkin merugikan
dirinya.
Perawat bahkan dahulu kala (ratusan tahun silam) dianggap sebagai pekerjaan yang hina, tidak pantas bagi kalangan bangsawan dan tidak penting.
Untuk apa jadi perawat, bila perangaimu masih egois?
Mengapa bermimpi jadi perawat jika yang kau tanam dalam benakmu adalah memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa harus berlelah.
Perawat adalah pilihan karier yang sangat salah, jika kau tak suka mengalah demi kepentingan bersama.
Perawat dituntut menjadi pribadi yang sempurna, tahan banting, rela menderita, sanggup berkorban, demi kesembuhan pasiennya.
Pintar saja, tidak akan pernah cukup untuk menjadi modal sebagai perawat.
Attitude; sikap-perilaku yang baik, adalah poin utama selain pendidikan, yang wajib dimiliki perawat. Kepintaran dapat dilatih dengan tekun belajar dan praktek yang tepat. Namun kepribadian yang baik, tulus dan ramah,,tidak tercipta semalam saja,,namun mesti terpupuk sejak awal (usia muda)..
Berkacalah dahulu..
Sudahkah kau Pintar, Kaya, Rupawan dan Munafik?
Jika sudah, maka kau memang adalah manusia biasa yang berhak bermimpi menjadi siapa dan apa saja.
Jika belum, maka tak perlu repot2 membangun karakter itu,,,tak ada yang memaksamu melakukan apapun kan?
0 comments:
Post a Comment