Efek Kecanduan Krokodil: Korengan dan Bau Obat Sampai Akhir Hayat

Foto: Bagian tubuh pecandu Krokodil/Daily Mail

Berita Lainnya

• Ini Pendapat Menkes Tentang Metode 'Cuci Otak' Ala dr Terawan

• Eks Penyanyi Cilik Tasya: Kalau Selilitan, Dikorek Tapi Tidak Ditelan

• Menkes: RS Tidak Diperbolehkan Menolak Pasien Gawat Darurat

• Ingin Panjang Umur? Tinggal Saja di Tempat Bersuhu Dingin

• Gigi Manusia Zaman Batu Lebih Sehat daripada Gigi Manusia Modern

Jakarta, Tidak banyak yang selamat dari kecanduan Krokodil, obat terlarang dari Rusia yang harganya murah tapi 8 kali lebih mematikan dari heroin. Kalaupun selamat, sepanjang hayat pecandunya akan hidup dengan tubuh penuh koreng dan bau obat.

Dr Artyom Yegorov dari pusat penanggulangan obat terlarang di kota Tver, 30 menit perjalanan naik kereta dari Moskow, mengatakan bahwa pecandu Krokodil mudah dibedakan dari pecandu obat terlarang lainnya. Selain dari koreng dan jaringan tubuh yang membusuk, juga dari aroma badannya yang seperti bau obat.

"Itu adalah bau yodium yang memenuhi pakaiannya. Tidak ada cara lain untuk menghilangkannya, kecuali membakarnya. Flat (rumah) yang dipakai untuk meracik krokodil adalah tempat terburuk untuk tinggal sebab baunya tidak akan pernah bisa hilang," kata Dr Artyom seperti dikutip dari The Independent, Selasa (30/10/2012).

Tidak heran jika bau menyengat itu melekat begitu kuat di tubuh para pecandunya. Bagi para pecandu krokodil, kegiatan meracik krokodil ibarat pekerjaan pokok atau full-time job yang bakal menyita hampir seluruh waktu dalam hidupnya.

Berbeda dengan heroin yang efeknya bisa bertahan berjam-jam, krokodil yang harganya memang jauh lebih murah tapi efeknya 8 kali lebih kuat ini cuma bertahan selama 1-2 jam saja. Karena waktu yang dibutuhkan untuk meraciknya rata-rata 1,5 jam, maka para pecandu yang ingin terus menikmati efek krokodil biasanya akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk meracik.

Krokodil atau yang dikenal dengan nama ilmiah desomorphine juga memicu efek kecanduan yang sangat kuat, bahkan menurut Dr Artyom paling kuat dibanding obat terlarang yang lain. Akibatnya, terapi untuk mengatasinya juga lebih susah dilakukan.

"Gejala putus obat (sakaw) pada kecanduan heroin biasanya berlangsung 5-10 hari. Setelah itu, kemungkinan kambuh masih ada tapi setidaknya rasa sakitnya sudah berkurang. Tapi pada kecanduan krokodil, rasa sakitnya bisa berlangsung 1 bulan dan tidak tertahankan. Para pecandu harus disuntik penenang dengan kekuatan ekstrem hanya untuk menahan sakitnya," kata Dr Artyom.