Belum lama ini seratus lebih aktivis perempuan menggelar aksi damai
di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta,
Dengan menggunakan rok mini, para aktivis menuntut aparat penegak
hukum, pejabat publik lebih bertanggungjawab dan serius dalam mengungkap
tuntas kasus-kasus perkosaan yang kian meresahkan, di tanah air dan di
ibukota khususnya. Aksi damai tersebut mengambil tema, "My Rok Mini My
Right, Perempuan Menolak Perkosaan."
Memang akhir-akhir ini marak sekali kasus pemorkosaan di dalam
kendaraan umum, angkot , bus dan taksi diduga telah dimanfaatkan oleh
para oknum pelaku kriminal untuk melakukan pelecehan dan pemerkosaan
terhadap perempuan.
Melihat itu semua saya tidak heran bila di
negeri ini kasus kriminalitas terus saja meningkat. Terjadinya
pemerkosaan, pelecehan seksual maupun tangan-tangan usil berkeliaran
tanpa pertanggungjawaban dari mereka (perempuan) di muka bumi ini. Dan
itu semua terjadi karena mereka tidak menyadari bahwa kejahatan (niat
jahat) sedang mengintai dirinya khususnya kaum perempuan. Mereka masih
banyak yang tidak memperdulikan keselatamatannya dengan menggunakan
pakaian rok mini. Mereka sangat mudahnya mengumbar kecantikannya dan
kemolekannya tanpa disadari dan disyukurinya. Bahwa Tuhan menciptakan
mereka cantik dan molek bukan semata-mata di “obral” secara gratis dan
gampangan. Melainkan mereka harus menyukuri atas karunia-Nya yang telah
mereka dapatkan dari Sang Penciptanya. Bukanya di ablak dan dipamerkan
secara terangan-terangan dengan memakai rok mini. Itu yang perlu dijaga.
Memang bicara rok mini mungkin sebagian perempuan khususnya belum
mengetahui dari mana asal mula rok mini tersebut bisa menjadi fashion
dan gaya hidup di belahan dunia khususnya di tanah air ini. Hingga
menjadi sebuah identitas kaum hawa. Dengan berok mini lebih fashion dan
modern.
Padahal jika kita ingin mengetahui asal mula rok mini ini pertama
kali dikenalkan luas oleh Mary Quant. Mary Quant seorang perempuan
kelahiran Kent, Inggris. Dia adalah seorang fashion desainer. Di tahun
1955, dia bersama suaminya Alexander Plunkett Grene membuka toko khusus
pakaian bernama Bazaar.
Dan rok mini sebenarnya adalah modifikasi fashion murni dari rok biasa, yang pada tahun 1958 makin memendek.
Akhirnya di tahun 1960, trend ini makin menggema. Dan tidak sedikit
gaya ini menjadi rebutan hak paten para desainer Inggris. Hal ini biasa
dalam dunia fashion. Karena atas dasar kecintaannya pada mobil
hariannya, dia menamai persis penemuan fashionnya seperti nama pabrikan
pembuatnya, "Mini". Dan pada akhir 1960an, dia juga salah satu orang
yang menemukan tren fashion 'hot pants'
Rok mini memang sedang marak dibahas. Dimana-mana orang sibuk
memperdebatkan rok mini. Pro dan kontra pada rok mini begitu menggila.
Semua berbagai kalangan membahas pakaian bawahan yang dipakai kaum
perempuan.
Hingga kenyataannya kemajuan rok mini begitu pesat
dan semakin maju di negara tersebut. Walau kenyataan di tanah air ini
memakai rok mini sama saja mencari oknum yang tak bertanggungjawab
semakin mudah melakukannya. Memang Sang Khalik menciptakan
hamba-hambanya dengan segala kesempurnaannya khususnya kaum hawa. Mereka
dikaruniakan begitu sempurna. Dari mulai fisik cantik dan molek bukan
karena keinginanya sendiri? Tetapi Sang Khalik itu (lebih) Maha
Mengatahui kalau umatnya (kaum hawa) pasti akan menyukai penciptaanNya
itu. Memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek bak gitar spanyol.
Namun apakah mereka pantas berlaku sombong dan congkak atas kecantikan
dan kemolekan yang mereka terima itu? Padahal kecantikan dan kemolekan
yang mereka miliki itu hanyalah bersifat nisbi dan nantinya sering waktu
berjalan kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu akan pudar dan
hilang begitu saja sendirinya.
Sepantasnya dan sepatutnya sebagai penciptaanNya membalas dengan
kebaika pula. Tuhan juga tidak neko-neko kok meminta umatnya apalagi
kaum Hawa. Hanya cukup menutup aurat sebagaimana perintah dan
kewajibannya sebagai seorang muslimah kecuali hanya wajah dan telapak
tangan. Tuhan pasti akan merasa senang dan tentunya nikmatNya juga kan
ditambahkan. Hanya itu tak ada yang lain! Entahlah apakah meraka
menyadari dan mengetahui tentang kekeliurannya itu atau tidak hanya
Tuhan Yang Maha Tahu. Semoga mereka diberikan dan dibukakan pintu
hidayah sebagai seorang muslimah yang kaffah tentunya. Musilmah yang
bisa menjaga dan menghormati dirinya dari kaum lelaki yang bukan
mahramnya.
Melihat keadan seperti itu tentunya sebagai lelaki normal sudah akan
menikmati keindahan itu. “Dihiasi hidup kaum laki-laki oleh keinginan
syahwat terhadap wanita.” (Ali Imran:14). Bila kaum perempuan masih
menggunakan pakaian mini atau rok mini. Tidak menjaga keselamatan
dirinya dari oknum yang tidak bertanggung jawab dari gangguan lelaki
hidung belang, lelaki mata keranjang dan lelaki si kucing garong. Sudah
pasti hal yang tak diingikan kemungkinan akan terjadi.
Karena bagi lelaki hidung belang, lelaki mata keranjang dan lelaki si
kucing garong? Bagi mereka hal itu sangatlah mereka idam-damkan malahan
menjadikan hal itu suatu hiburan semata. Kapan lagi bisa mendapatkan
“tontonan gratis” secara live lagi. Mungkin itulah yang ada dibenak
mereka. Itu sudah pasti!
Lalu bagaimana zaman sekarang? Hal itu sangatlah merugikan bagi
mereka khususnya kaum perempuan itu sendiri— yang hanya memamerkan
kemolekan dan kecantikannya semata. Tentunya bagi orang-orang memandang
ke arahnya. Dan itu serta merta akan menimbulkan sutau dosa dan zina.
Baik itu zina mata, zina hati maupun zina pikiran. “Ketahuilah kepada
wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangan dan
kehormatanya.” (An-Nur :31)
Melihat itu semua tidak heran bila di negeri ini kasus kriminalitas
terus saja meningkat. Terjadinya pemerkosaan, pelecehan seksual maupun
tangan-tangan usil berkeliaran tanpa pertanggung jawaban dari mereka di
muka bumi ini. Dan itu semua terjadi karena mereka tidak menyadari bahwa
kejahatan (niat jahat) sedang mengintai dirinya. Apalagi saat itu saya
melihat dengan mata kepala saya sendiri. Betapa sangat mudahnya mereka
itu mengumbar kecantikannya dan kemolekannya tanpa mereka syukuri. Bahwa
Tuhan menciptakan mereka cantik dan molek bukan semata-mata di “obral”
secara gratis dan gampangan. Melaiankan mereka harus menyukuri atas
karunia-Nya yang telah mereka dapatkan dari Sang Penciptanya. Bukanya di
ablak dan dipamerkan secara terangan-terangan. Itu yang sangat
dilarang!
Memang mereka dikarunia fisik cantik dan molek bukan karena
keinginanya sendiri? Tetapi Tuhan itu (lebih) Maha Mengatahui kalau
mereka pasti akan menyukai penciptaanNya itu. Memiliki paras yang cantik
dan tubuh yang molek bak gitar spanyol. Namun apakah mereka pantas
berlaku sombong dan congkak atas kecantikan dan kemolekan yang mereka
terima itu? Padahal kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu
hanyalah bersifat nisbi dan nantinya sering waktu berjalan kecantikan
dan kemolekan yang mereka miliki itu akan pudar dan hilang begitu saja
sendirinya.
Padahal dalam data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
(Komnas Perempuan) selama tahun 2011 ini, kasus pelecehan dan perkosaan
makin marak di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Dari 105 ribu lebih
kasus kekerasan terhadapo perempuan, sekitar 4.000 kasus merupakan kasus
perkosaan.
Jadi sudah sepantasnya dan sepatutnya sebagai penciptaanNya membalas
dengan kebaikan pula. Tuhan juga tidak neko-neko kok meminta umatnya
apalagi kaum hawa (kaum perempuan). Hanya cukup menutup aurat
sebagaimana perintah dan kewajibannya sebagai seorang muslimah kecuali
hanya wajah dan telapak tangan. Tuhan pasti akan merasa senang dan
tentunya nikmatNya juga kan ditambahkan. Hanya itu tak ada yang lain!
Entahlah apakah meraka menyadari dan mengetahui tentang kekeliurannya
itu atau tidaka hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Semoga mereka diberikan dan
dibukakan pintu hidayah sebagai seorang muslimah yang kaffah tentunya.
Musilmah yang bisa menjaga dan menghormati dirinya dari kaum lelaki yang
bukan mahramnya. Semoga.
0 comments:
Post a Comment