Berlandaskan
tulisan yang dibuat oleh Krejcie dan Morgan (1970), Sudjana (1989),
Gaspersz (1991), Supranto (1998), dan Barlett et.al. (2001), ketika
seorang peneliti telah memutuskan untuk menggunakan pendekatan
statistika dalam menentukan ukuran sampel, paling tidak harus sangat
memperhatikan empat aspek mendasar berikut ini:
(1)
Apa tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, apakah untuk menduga
nilai rata-rata, total, atau proporsi (persentase) populasi, dan
bagaimana analisis data akan dilakukan, cukup deskriptif atau inferensi.
Mengapa kita perlu mengetahui dengan tegas bagaimana variabel-variabel
penelitian akan diukur. Sebabnya adalah, kalau variabel penelitian
sifatnya katageorial, artinya akan menghasilkan pengukuran dalam skala
nominal, dan deskripsi datanya menggunakan frekuensi yang sering
ditampilkan dalam bentuk proporsi atau persentase. Sedangkan kalau
ukuran variabel dalam skala interval atau rasio, sering dideskripsikan
dengan nilai rata-rata (mean), atau total. Sementara itu, dalam
penentuan ukuran sampel melalui model pendekatan statistika, terdapat
rumus-rumus yang berlainan untuk pengukuran rata-rata, total, maupun
proporsi.
(2)
Berapa besar tingkat keandalan pendugaan yang diinginkan, yaitu dengan
menetapkan nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal standar,
atau nilai t yang diambil dari tabel distribusi t, atau nilai (Chi
Kuadrat). yang diambil dari tabel distribusi Chi Kuadrat, berdasarkan
pada nilai a tertentu. Dalam sebuah penelitian, pendugaan terhadap
parameter populasi yang didasarkan pada statistik sampel tidak harus
tepat betul walaupun harus tetap memperhatikan tingkat keandalannya.
Dalam menduga ukuran sampel, tingkat keandalan menjadi sebuah aspek yang
perlu diperhitungkan, sehingga peneliti bias menyatakan, “dengan ukuran
sampel tertentu, kita bisa sekian persen percaya bahwa statistik yang
diperoleh dari pengukuran sampel dapat menggambarkan parameter
populasinya”. Secara teknis tingkat keandalan didekati dari nilai (alfa) untuk menentukan distribusi Z, t, maupun (Chi Kuadrat).
(3)
Berapa besar galat pendugaan yang akan ditolelir. Jika yang diukur
proporsi atau persentase, maka galat pendugaan dinyatakan dalam satuan
persen, sedangkan pengukuran lain disesuaikan dengan satuan yang
dipakai, misalnya kalau pengukuran memakai satuan berat, maka galat
pendugaan pun dinyatakan dalam satuan berat pula. Hal ini perlu juga
diperhitungkan dalam membangun rumus untuk penentuan ukuran sampel.
Sebab bagaimana pun sangat mungkin akan terjadi error kalau pengukuran
tidak dilakukan terhadap seluruh anggota populasi. Dalam rumus, galat
pendugaan sering diberi lambang dengan huruf d.
(4)
Bagaimana kondisi keragaman populasi yang akan diteliti. Dalam hal ini
sangat bergantung skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian. Jika
dalam penelitian memakai skala pengukuran interval atau rasio, maka
keragaman dinyatakan dalam standar deviasi atau varians populasi (sigma
kuadrat), sementara kalau pengukuran berskala nominal dengan dua
kategori dinyatakan dalam proporsi P(1-P). Ukuran dispersi menjadi salah
satu landasan penting yang diperhitungkan untuk menentukan ukuran
sampel.
Dengan
demikian, ketika peneliti telah memutuskan untuk memakai rumus Slovin
dan Tabel Krejcie-Morgan, agar penggunaannya tidak salah, maka harus
mampu menjawab empat pertanyaan dasar berikut ini:
- Apakah Rumus dan Tabel tersebut diperuntukan untuk penelitian yang ditujukan mengukur rata-rata, total, proporsi populasi, atau yang lainnya.
- Berapa nilai (alfa) yang digunakan dalam Rumus dan Tabel tersebut, untuk menggambarkan tingkat keandalannya.
- Berapa nilai galat pendugaan (d) yang dimasukan dalam perhitungan untuk memberi gambaran akibat dari kesalahan sampling .
- Berapa besar keragaman populasi yang dipakai dalam perhitungan, dan bagaimana bentuknya, apakah berupa varians (sigma kuadrat) atau proporsi P(1-P).
KONSEP SLOVIN
Dalam
banyak buku yang mencantumkan rumus untuk menentukan ukuran sampel yang
dibuat Slovin, khususnya dalam buku-buku metodologi penelitian, sampai
saat ini penulis belum bisa memperoleh keterangan yang lengkap mengenai
konsep dasar yang dipakai membangun rumus tersebut. Untuk menentukan
sample dari suatu populasi menggunakan rumus Slovin adalah:
Rumus Slovin:
n = (N)/(N*(d^2)+1)
dimana:
n= ukuran sampelN= ukuran populasi
d= galat pendugaan atau taraf signifikan (biasanya 0,01 atau 0,05)
0 comments:
Post a Comment