Siapapun anda yang membaca artikel
saya ini pasti pernah mengalami kegagalan. Masih ingatkah anda ketika
pertama kali menulis puisi? Untuk menulis puisi mungkin kita memerlukan
berlembar-lembar kertas karena kita merasa gagal dengan tulisan-tulisan
pertama, kedua dan berikutnya. Mungkin anda pernah gagal dalam pacaran,
pernah kalah dalam suatu pertandingan, pernah gagal memanfaatkan
kesempatan yang sudah di depan mata atau kegagalan-kegagalan lainnya.
Dalam sequel film Rambo yang dimulai dari
First Blood (1982) dan First Blood 2 (1985), kita bisa melihat betapa
hebatnya tentara Amerika bertempur dalam perang Vietnam. John Rambo
(Sylvester Stallone) dalam perang Vietnam ini seolah-olah merupakan
“ikon” tentara Amerika sangat digdaya dan selalu memenangkan setiap
pertempuran yang dilakoninya. Dalam perang
Vitenam sesungguhnya yang terjadi antara tahun 1959 – 1975, terdapat
58,000 tentara Amerika gugur. Mereka berhasil dikalahkan oleh para Viet
Cong (tentara sipil untuk mempertahankan Vietnam Selatan). Ahli strategi
militer klasik China Sun Tzu (544 – 496 SM), pernah mengatakan bahwa
tidak mungkin kita memenangkan dalam setiap medan pertempuran. Tentara
Amerika yang sangat digdaya dan mempunyai peralatan canggihpun pun bisa
mengalami kekalahan atau kegagalan.
Di era akhir 80-an kita dikejutkan dengan
munculnya si leher beton Mike Tyson di khasanah tinju kelas berat
dunia. Dalam 19 penampilan pertamanya di ring tinju professional, Mike
Tyson mengalahkan lawan-lawannya maksimal dalam 6 ronde, dan 12 di
antaranya diKO pada ronde ke-1! Saat itu muncul asumsi bahwa dalam
sepuluh tahun ke depan akan sulit menemukan lawan sepadan buat Mike
Tyson di planet ini. Namun siapa sangka pada tanggal 11 Februari 1990 di
Tokyo, Mike Tyson bisa dijungkalkan James “Buster” Douglas, petinju
yang tidak dilirik sebelah mata pun oleh pasar taruhan (42-1 untuk
Tyson)? Dalam 35 detik di ronde ke-10 untuk pertama kalinya Tyson
mencium kanvas dan kehilangan gelar!
Dari kedua contoh di atas jelas
menunjukkan bahwa kegagalan bisa terjadi pada siapa saja. Kegagalan
harus kita yakini sebagai proses yang belum sempurna, ada tahap-tahap
tertentu yang mungkin tidak kita prediksi sebelumnya atau kita lewati
hanya dikarenakan kita terlalu percaya diri. Untuk kasus Mike Tyson, dia
terlalu menganggap remeh lawan dan sangat kurang dalam persiapan
menghadapi pertarungan tersebut. Hanya sayangnya James “Buster” Douglas
bukanlah petinju besar, setelah pertarungan tersebut dia langsung
kehilangan gelar pada saat mempertahankan gelar pertamanya melawan
Evander Holyfield. Namun dia akan selalu dikenang sejarah sebagai orang
pertama yang berhasil menjungkalkan si leher beton! Tidak ada manusia
hidup di dunia ini dengan kesempurnaan. Seperti kurva distribusi normal,
semua dimulai dari bawah, bergerak menuju ke puncak dan pada masanya
mengalami penurunan. Semua orang pernah mengalami kegagalan.
Kesuksesan di balik Kegagalan
Pada setiap kegagalan yang kita alami,
jika kemudian kita lakukan evaluasi maka akan terdapat beberapa
kesempatan-kesempatan baru untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih
besar. Siapa yang tidak mengenal Abraham Lincoln? Lincoln sudah
ditinggalkan ayahnya pada usia 8 tahun dan ditinggal ibunya pada saat
usianya 10 tahun. Kegagalan demi kegagalan di waktu mudanya tidak
membuat dirinya patah semangat. Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan
menjadi batu loncatan antara satu kesuksesan ke kesuksesan lain. Tahun
1849 Lincoln maju menjadi walikota namun ditolak. Tahun 1854 maju
menjadi anggota senat namun gagal juga. Tapi ia terus maju dan kembali
gagal saat mencalonkan diri jadi Wakil Presiden pada tahun 1856 tetapi
gagal karena suaranya di bawah 100 pemilih. Saat mencoba masuk senat
pada 1858 ia kalah lagi. Dengan kegigihan dan keyakinan kuat, Abraham
Lincoln malahan terpilih menjadi Presiden AS ke-16 pada tahun 1860.
Anda pasti mengenal celana Levi’s bukan?
Proses di balik kesuksesannya sangat menginspirasi kita. Levi Strauss
dilahirkan di Bavaria Eropa 26 Februari 1829. Ketika di San Fransisco
pada tahun 1850 lagi demam penambangan emas, dia mencoba peruntungan
bermigrasi ke San Fransisco. Akhirnya dia menjadi warga negara Amerika
di tahun 1853. Mengetahui kegagalannya menjadi penambang emas, Levi
Strauss melihat justru ada peluang baru, dia menawarkan tenda-tenda
kanvas ke para penambang. Pekerja-pekerja tambang di sana justru sangat
tertarik dengan celana panjang yang dikenakannya. Kemudian
dikembangkanlah celana denim atau jeans. Bisnis barunya ini menjadi
cikal bakal blue jeans “Levi’s” yang merupakan merek pertama dan
terpopuler hingga saat ini.
Kegagalan memberikan pelajaran berharga
kepada kita bahwa mungkin cara yang kita tempuh adalah salah sehingga
kita bisa mengerjakan segala proses kesuksesan dengan lebih baik. Kita
juga jadi tahu resiko-resiko yang mungkin akan muncul di setiap proses
dan bagaimana menghindari resikonya tersebut. Kegagalan jika dikelola
dengan baik akan membangitkan motivasi positif dalam diri kita.
Fenomena Rudy Hartono dan David Beckham
Seorang remaja Indonesia usia 18 tahun di
tahun 1968, berhasil mengalahkan pemain badminton hebat Tan Aik Huang
(Malaysia) dengan score 15-12 dan 15-9 di ajang Piala All England untuk
pertama kalinya. Remaja ini bahkan setahun sebelumnya memberikan andil
kemenangan tim bulutangkis Indonesia untuk memenangkan Thomas Cup.
Dialah Rudy Hartono, sang maestro bulutangkis kita. Rudy memenangkan
piala supremasi All England sebanyak 7 kali berturut-turut dari tahun
1968-1974. Tampil 10 kali di final All England, Rudy Hartono berhasil
merebut 8 kali juara. Tahun 1975 di final Rudy dikalahkan musuh
bebuyutannya yaitu Svend Pri (Denmark) dengan score 11-15 dan 14-17.
Tahun 1976 Rudy bangkit dari kegagalannya dan mengalahkan Liem Swie King
di final. Tahun 1977 Rudy tidak ikut dan di tahun 1978 dia tampil di
final All England lagi meskipun akhirnya dikalahkan juniornya Liem Swie
King. Selain tahun 1967, Rudy Hartono juga mengantarkan Indonesia
merebut Thomas Cup 1970, 1973 dan 1976. Kegagalan menyakitkan bagi Rudy
Hartono kekalahan menyesakkannya dari Svend Pri di ajang Thomas Cup
tahun 1973 di Jakarta. Meski Indonesia mengalahkan Denmark 8-1 namun
satu-satunya kekalahan Indonesia adalah diperoleh Rudy Hartono. Bukanlah
Rudy Hartono kalau tidak bangkit kembali. Dia bangkit kembali dengan
merebut 3 gelar All England setelah itu, bahkan di tahun 1980 Rudy
Hartono menjadi juara dunia mengalahkan Liem Swie King. Suatu prestasi
yang sangat sukar diulangi sampai kapanpun juga. Tidak gampang menjadi
juara di kejuaraan internasional badminton apalagi sebagai juara
badminton All England 8 kali!
Contoh paling gres tentang bangkit dari
kegagalan dari dunia sepakbola adalah fenomena David Beckham. Beckham
gagal membawa Inggris dalam Piala Dunia 2006. Lebih tragis lagi dia
dicoret dari timnas Inggris oleh Steve McClaren pada 11 Agustus 2006. Di
Real Madrid klub terakhir dia bercokol (hingga akhir Juni 2007) tidak
pernah memasang Beckham sebagai starter sejak itu. Fabio Capello sang
pelatih malah bilang tidak akan pernah memakai Beckham lagi setelah dia
menandatangani kontrak 5 tahun sebesar 250 juta dollar US dengan klub
Los Angeles Galaxy pada 14 Januari 2007. Namun apa yang dilakukan
Beckham dengan serangkaian kegagalan dan penolakan di ujung karirnya?
Beckham tetaplah seorang profesional sejati. Dia tetap disiplin berlatih
bersama teman-temannya Real Madrid di Santiago Bernabeu meskipun
namanya tidak masuk dalam line-up pemain sekalipun.
Hingga Real Madrid mengalami krisis
pemain dan kegagalan beruntun dihadapi, akhirnya Fabio Capello menarik
kembali ucapannya dan memasang Beckham kembali. Hal yang luar biasa
bahwa Beckham bisa bangkit dan menunjukkan kelasnya sebagai pemain dunia
yang mengantarkan kemenangan Real Madrid di beberapa pertandingan
terakhir. Malang bagi Real Madrid, kini Beckham sudah bukan milik mereka
lagi, mereka menyesal pernah melakukan kesalahan terbesar dengan
mencoretnya dalam daftar pemain. Ramon Calderon Presiden Real Madrid
berusaha menggagalkan kepergian Beckham ke LA Galaxy berapapun biayanya,
namun Beckham tetaplah pemain profesional dan tetap akan ke LA Galaxy.
Tanggal 26 Mei 2007 Mc. Claren pelatih
Inggris memanggil kembali Beckham di tim nasional Inggris setelah tim
Inggris mengalami permainan buruk sepanjang awal kualifikasi piala Euro
2008. Pertandingan comeback pertama Beckham yang dilakoni melawan Brasil
berhasil dilewatinya dengan sempurna. Umpan matangnya ke John Terry
mengantarkan Inggris memenangkan pertandingan tersebut. Bravo buat
profesionalisme Beckham! Dia memberikan contoh bahwa bangkit dari
kegagalan adalah suatu keharusan jika kita ingin tetap maju.
Setiap orang mengalami masa-masa
perjuangan menuju sukses. Untuk mencapai kesuksesan ada resikonya.
Semakin besar resiko maka semakin besar pula tingkat kesuksesannya.
Resiko terbesar adalah kegagalan. Kegagalan adalah suatu kata yang tidak
enak didengar, dan tidak seorang pun di dunia ini yang menginginkan
atau mau mengalami kegagalan itu. Kita sudah belajar bahwa orang-orang
sukses tidak bakalan sukses tanpa kegagalan-kegagalan yang dialaminya.
Orang-orang sukses beranggapan kegagalan adalah bersifat sementara bukan
permanen. Kegagalan hendaklah hanya merupakan salah satu bab dalam
rangkaian buku kehidupan kita. Kegagalan bukanlah menjadi penutup
kehidupan kita, terkecuali jika kita menyerah terlalu dini. Nah jika
kita pernah mengalami kegagalan, berapapun besar tingkat kegagalan
tersebut tetaplah pantang menyerah. Ambillah sikap positif. Belajarlah
dari kegagalan, evaluasi dan lakukan action-action baru. Kita harus
mampu bangkit dari kegagalan dan menjadi pemenang di kehidupan ini!
Salam dahsyat luar biasa,
0 comments:
Post a Comment