A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di SD Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi
Jawa Barat. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan maka
penulis membatasi rung lingkup penelitian, yaitu beberapa SD di
Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat.
Adapun
penelitian di lokasi tersebut karena pulis berkepentingan dengan
masalah ini dalam rangka penyusunan TESIS untuk meraih gelar Magister
Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Profesor
Dr. HAMKA (UHAMKA) Jakarta, dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi
penulis sehingga memudahkan bagi penulis.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan,mulai bulan Desember sampai dengan bulan Pebruari 2002.
B. Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu:
“…memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan
tertentu dari masyarakat yang diteliti.[88]
Sedangkan Rosenberg, Morris memberikan dua pengertian metode
deskriptif, yaitu : “(1) mendeskripsikan gejala-gejala a yang diteliti,
(2) Mempelajari hubungan antara gejala-gejala yang diteliti.”[89]
Metode
deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi
analisis dan interprestasi tentang arti data itu. Penelitian deskriptif
membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu.[90]
Setelah
metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulan data yang
sesuai dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian Kepemimpinan Guru, Iklim Organisasi Kelas, dan
hubungannya dengan Perilaku Belajar Siswa pada sekolah dasar di
Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. Ini mengacu kepada batasan
yang dikemukakan oleh Sudjana, yaitu : totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung maupun pengurangan, kuantitatif atau
kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas.[91]
Dengan demikian, maka populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
karakteristik yang menyangkut pada perilaku kelas dan perilaku
kepemimpinan guru, iklim organisasi kelas, dan perilaku belajar siswa.
Adapun yang menjadi anggota unit populasi adalah semua guru dan
murid-muridnya yang tersebar pada sekolah dasar di Kecamatan Lebakwangi,
Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Secara rinci anggota unit
populasi ini seperti pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Perincian dan Penyebaran Anggota Populasi
NO
|
NAMA SEKOLAH
|
KETERANGAN
|
1
|
SDN 1 Pagundan
|
Gugus 1
|
2
|
SDN 2 Pagundan
|
Gugus 1
|
3
|
SDN Manggari
|
Gugus 1
|
4
|
SDN Pajawan Kidul
|
Gugus 1
|
5
|
SDN Pasayangan
|
Gugus 1
|
6
|
SDN 1 Sindang
|
Gugus 1
|
7
|
SDN 2 Sindang
|
Gugus 1
|
8
|
SDN 1 Bendungan
|
Gugus 1
|
9
|
SDN 2 Bendungan
|
Gugus 1
|
10
|
SDN 1 Mekarwangi
|
Gugus 1
|
11
|
SDN 2 Mekarwangi
|
Gugus 1
|
12
|
SDN 3 Meakrwangi
|
Gugus 1
|
13
|
SDN 1 Lebakwangi
|
Gugus 2
|
14
|
SDN 2 Lebakwangi
|
Gugus 2
|
15
|
SDN Cipetir
|
Gugus 2
|
16
|
SDN 1 Cineumbeuy
|
Gugus 2
|
17
|
SDN 2 Cineumbeuy
|
Gugus 2
|
18
|
SDN Mancagar
|
Gugus 2
|
19
|
SDN 1 Langseb
|
Gugus 2
|
20
|
SDN 2 Langseb
|
Gugus 2
|
21
|
SDN 1 Ciporang
|
Gugus 2
|
22
|
SDN 2 Ciporang
|
Gugus 3
|
23
|
SDN 1 Mandala Jaya
|
Gugus 3
|
24
|
SDN 1 Mandala Jaya
|
Gugus 3
|
25
|
SDN Kutaraja
|
Gugus 3
|
26
|
SDN Kutamandarakan
|
Gugus 3
|
27
|
SDN 1 Maleber
|
Gugus 3
|
28
|
SDN 2 Maleber
|
Gugus 3
|
29
|
SDN Karang Tengah
|
Gugus 3
|
30
|
SDN Dukuh Tengah
|
Gugus 3
|
31
|
SDN Buni Asih
|
Gugus 3
|
32
|
SDN 1 Cinagara
|
Gugus 3
|
33
|
SDN 2 Cinagara
|
Gugus 4
|
34
|
SDN 1 Padamulya
|
Gugus 4
|
35
|
SDN 2 Padamulya
|
Gugus 4
|
36
|
SDN Parakan
|
Gugus 4
|
37
|
SDN 1 Cikahuripan
|
Gugus 4
|
38
|
SDN 2 Cikahuripan
|
Gugus 4
|
39
|
SDN Mekarsari
|
Gugus 4
|
40
|
SDN 1 Galaherang
|
Gugus 4
|
41
|
SDN 2 Galaherang
|
Gugus 4
|
42
|
SDN Garahaji
|
Gugus 4
|
43
|
SDN 1 Cipakem
|
Gugus 5
|
44
|
SDN 2 Cipakem
|
Gugus 5
|
45
|
SDN 3 Cipakem
|
Gugus 5
|
46
|
SDN Giriwaringin
|
Gugus 5
|
47
|
MI Maleber
|
Gugus 5
|
48
|
MI Cikahuripan
|
Gugus 5
|
49
|
MI Ledug
|
Gugus 5
|
50
|
MI Galaherang
|
Gugus 5
|
51
|
MI Sukasari
|
Gugus 5
|
52
|
MI Kutaraja
|
Gugus 5
|
53
|
MI Cipakem
|
Gugus 5
|
54
|
MI Parakan
|
Gugus 5
|
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lebakwangi, Kuningan.
Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik gugus (cluster), acak (random) sederhana dengan teknik undian (cluster random sampling).
Dari jumlah populasi di atas diketahui bahwa di Kecamatan Lebakwangi,
Kabupaten Kuningan ada 54 buah Sekolah Dasar (SD), seperti terlihat pada
Tabel 1, yang dibagi ke dalam 5 gugus. Masing-masing gugus terdiri dari
8 sampai dengan 13 buah sekolah.
Sampel
dalam penelitian ini ditentukan 30% dari unit populasi (54 buah SD).
Seperti yang dikemukakan oleh Nasution bahwa untuk penarikan sampel ini
minimal 10% dari jumlah populasi.[92]
Dalam penelitian ini jumlah sampel diambil dengan proporsi 30% dari
jumlah populasi yang ada pada masing-masing gugus. Dengan demikian
didapatlah 15 buah SD yang dijadikan sebagai sampel. Seperti yang
diketahui bahwa masing-masing SD mempunyai 6 kelas, namun dalam
penelitian ini dibatasi pada kelas 2, 4, dan 6. Alasannya pembatasan
tersebut didasarkan atas pembagian kesiapan belajar murid sebagaimana
yang telah dikemukakan oleh Piaget, yaitu sensorimotorik, praoperasional, dan operasional konkrit.[93] Murid-murid SD pada umumnya masih berada pada tahap-tahap kesiapan belajar seperti disebutkan di atas.
Alasan
pengambilan unit sampel dibatasi pada sejumlah itu, karena berbagai
keterbatasan (baik waktu, tenaga, dana, dan sebagainya).
Keseluruhan
unit sampel dengan para anggota sampel tersebut dianggap dapat
mencerminkan usaha penelaahan permasalahan dalam penelitian ini.
Mengingat unit dan anggota sampel berada dalam satu kecamatan, yang
secara struktural berada di bawah aturan-aturan atau kebijakan yang
sama. Oleh karena itu, pengambilan unit dan anggota sampel sebanyak yang
disebutkan di atas dianggap cukup representatif, karena dianggap dapat
menggambarkan sifat-sifat populasi. Secara rinci, jumlah sekolah yang
terpilih menjadi sampel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Perincian dan Penyebaran Anggota Sampel
NO
|
NAMA SEKOLAH
|
GUGUS
|
KETERANGAN
|
1
|
SDN 2 Ciporang
|
3
|
Gugus 1 berjumlah 3
Gugus 2 berjumlah 3
Gugus 3 berjumlah 3
Gugus 4 berjumlah 3
Gugus 5 berjumlah 3(+)
Jumlah 15 SD
|
2
|
SDN 1 Lebakwangi
|
2
|
|
3
|
SDN 2 Cinagara
|
4
|
|
4
|
SDN 1 Maleber
|
3
|
|
5
|
SDN 1 Cipakem
|
5
|
|
6
|
SDN 1 Pagundan
|
1
|
|
7
|
SDN 1 Pasayangan
|
1
|
|
8
|
SDN 2 Lebakwangi
|
2
|
|
9
|
SDN 1 Cineumbeuy
|
2
|
|
10
|
SDN 1 Manggari
|
1
|
|
11
|
SDN 2 Maleber
|
3
|
|
12
|
SDN 1 Padamulya
|
4
|
|
13
|
SDN 2 Cipakem
|
5
|
|
14
|
SDN Parakan
|
4
|
|
15
|
SDN Giriwaringin
|
5
|
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lebakwangi, Kuningan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kepemimpinan guru (X1), iklim organisasi kelas (X2) masing-masing sebagai variabel bebas dan perilaku belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yaitu :
1. Kuesioner untuk perilaku belajar.
2. Kuesioner untuk kepemimpinan guru.
3. Kuesioner untuk iklim organisasi kelas.
Untuk menyusun instrumen penelitian, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator.
2. Indikator-indikator diperoleh dari teori yang mendukung masing-masing variabel.
3. Mengadakan konsultasi dengan pembimbing untuk mendapatkan masukan, apakah indikator yang dikembangkan sudah rasional atau logis.
Instrumen yang
dibuat dalam penelitian ini berdasarkan kepada skala sikap model likert
yang telah dimodifikasi, yang menggunakan 4 option, dengan
skoring 4 untuk sangat setuju, 3 untuk setuju, 2 untuk tidak setuju, dan
1 untuk sangat tidak setuju. Hal ini berlaku untuk pernyataan positif
dan sebaliknya bila pernyataan negatif.
Pengembangan alat ukur dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Perilaku Belajar Siswa
Perilaku
belajar siswa merupakan perubahan-perubahan dari hasil belajar
didasarkan atas aktivitas yang dilakukan siswa pada kegiatan belajar.
Instrumen
perilaku belajar siswa disusun sebanyak 24 butir pernyataan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kisi-kisi instrumen perilaku
belajar berikut ini :
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Perilaku Belajar Siswa
NO
|
INDIKATOR
|
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
|
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
|
JUMLAH
|
1
|
Tanggung jawab
|
49, 50, 52
|
51, 53, 54
|
6
|
2
|
Sikap
|
55, 57, 59
|
56, 58, 60
|
6
|
3
|
Disiplin
|
62, 63, 66
|
61, 64, 65
|
6
|
4
|
Minat
|
67, 69, 72
|
68, 70, 71
|
6
|
|
Total
|
12
|
12
|
24
|
2. Kepemimpinan Guru
Kepemimpinan
guru merupakan suatu figur yang dapat dipelajari dari pola tingkah laku
guru itu sendiri ketika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Instrumen
kepemimpinan guru disusun sebanyak 24 butir pernyataan yang dijabarkan
dari indikator-indikator dari teori yang mendukungnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Kepemimpinan Guru
NO
|
INDIKATOR
|
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
|
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
|
JUMLAH
|
1
|
Merumuskan tujuan
|
1, 3, 4
|
2, 5, 6
|
6
|
2
|
Perencanaan
|
8, 9, 11
|
7, 10, 12
|
6
|
3
|
Pelaksanaan
|
13, 16, 17
|
14, 15, 18
|
6
|
4
|
Penilaian
|
20, 23, 24
|
19, 21, 22
|
6
|
|
Total
|
12
|
12
|
24
|
3. Iklim Organisasi Kelas
Batasan
iklim organisasi kelas dalam hal ini adalah segala situasi yang muncul
akibat hubungan antara guru dengan murid, antara murid dengan murid
dalam proses belajar mengajar.
Instrumen
iklim organisasi kelas disusun sebanyak 24 pernyataan, yang dijabarkan
berdasarkan indikator-indikator dan teori yang mendukungnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe Iklim Organisasi Kelas
NO
|
INDIKATOR
|
NOMOR PERNYATAAN POSITIF
|
NOMOR PERNYATAAN NEGATIF
|
JUMLAH
|
1
|
Hubungan
|
26, 27, 29
|
25, 28, 30
|
6
|
2
|
Pertumbuhan pribadi
|
31, 32, 34
|
33, 35, 36
|
6
|
3
|
Pemeliharaan
|
39, 40, 41
|
37, 38, 42
|
6
|
4
|
Sistem evaluasi
|
43, 45, 48
|
44, 46, 47
|
6
|
|
Total
|
12
|
12
|
24
|
Instrumen
yang disusun oleh penulis berdasarkan teori pendukung dari
masing-masing variabel. Sebelum instrumen tersebut digunakan dilakukan
uji coba (try out) untuk menguji data tersebut pada keterandalan (reliabelitas) dan kesahihannya (validitas) agar layak digunakan sebagai instrumen penelitian dalam pengambilan data penelitian.
4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen
yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang dibuat sebelumnya digunakan
dalam rangka pengambilan data terhadap ketiga instrumen tersebut dengan
melakukan uji coba (try out) untuk menguji reliabilitas dan validitas soal.
Uji
coba telah dilakukan terhadap 30 guru SD di Kecamatan Lebakwangi,
Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Uji coba instrumen ini
dilaksanakan pada bulan Pebruari 2002. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas soal.
a. Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Validitas
(kesahihan) tes dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
nanpu mengukur apa yang hendak diukur dan mengungkapkan apa yang hendak
diungkapkan. Validitas atau kesahihan adalah suatu pandangan yang sangat
penting dipertimbangkan ketika mempersiapkan suatu instrumen yang akan
digunakan. Validitas didefinisikan sebagai penunjukkan, kesesuaian,
kemengertian, kegunaan, dan kesimpulan spesifik yang telah dibuat
penelitian berdasarkan pada data yang telah mereka kumpulkan.
Definisi
tersebut menunjukkan bahwa dengan memvalidasi instrumen, maka telah
dilakukan suatu proses pengumpulan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung
penarikan kesimpulan dari instrumen tersebut.
Validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity).
Untuk mengukur validitas isi digunakan metode internal konsistensi
yaitu mengukur besarnya korelasi antara tiap butir dengan semua butir
pertanyaan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji signifikansi dengan uji-t. Suatu butir soal ditentukan oleh besarnya harga rhitung pada alfa = 0,05. Jika rhitung > rtabel maka butir soal dinyatakan valid atau sahih.
Pengujian
validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) instrumen
penelitian dan hasil perhitungan butir-butir soal yang valid untuk
instrumen perilaku belajar, kepemimpinan guru, dan iklim organisasi
kelas secara lengkap dapat dilihat pada rangkuman hasil analisis berikut
ini :
1) Instrumen Perilaku Belajar
Jumlah butir soal : 24
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil analisis : Terdapat 8 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 57, 59, 60, 62, 65, 68, 69, dan 71.
Keputusan : Delapan
butir soal yang tidak valid tersebut tidak dipakai dan dinyatakan
gugur, berarti sisa yang valid sebanyak 16 yang dipakai untuk
mengumpulkan data perilaku belajar siswa.
2) Instrumen Kepemimpinan Guru
Jumlah : 24 butir soal
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil penelitian : Terdapat 12 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 14, 17, 20, dan 24.
Keputusan : Dua
belas butir soal yang tidak valid tidak dipakai dan dinyatakan gugur,
berarti sisa 12 butir yang dipakai untuk mengumpulkan data kepemimpinan
guru.
3) Instrumen Iklim Organisasi Kelas
Jumlah : 24 butir soal.
Taraf signifikansi : 0,05
Hasil penelitian : Terdapat 8 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 26, 28, 29, 33, 39, 41, 45, dan 46.
Keputusan :
Delapan butir soal tersebut tidak dipakai dan dinyatakan gugur, berarti
sisa yang valid sebanyak 16 butir soal yang dipakai untuk mengumpulkan
data penelitian iklim organisasi kelas.
Alat
ukur (instrumen) dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien
reliabilitas yang bermakna sekurang-kurangnya kuat. Dari pengolahan
diharapkan bahwa harga reliabilitas masing-masing instrumen adalah
sebagai berikut :
rn perilaku belajar = 0,969.
rn kepemimpinan guru = 0,984, dan
rn iklim organisasi kelas = 0,965.
Berdasarkan
hasil analisis uji coba tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel atau sangat kuat karena menghasilkan
koefisien reliabelitas yang diperoleh lebih besar dari 0,8.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Di samping pengujian validitas, terhadap instrumen juga dilakukan pengujian reliabilitas.
Menurut
Semiawan : “Reliabilitas menunjukkan pada ketetapan (konsistensi) dari
nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda
dengan tes yang sama ataupun yang itemnya ekivalen”.
Apabila
diperoleh reliabilitas instrumen tinggi, maka kemungkinan kesalahan
data yang dikumpulkan rendah, akurasi dan stabilitas data berarti tinggi
untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian digunakan rumus Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas yang diperoleh berpedoman pada klasifikasi Gaiford sebagai berikut :
r > 0,8 = sangat kuat
0,5 < r > 0,8 = kuat
0,4 < r > 0,6 = sedang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan
data dilakukan terhadap guru pada SD di Kecamatan Lebakwangi Kabupaten
Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Sumber data diperoleh dari instrumen
penelitian yang dirancang secara khusus oleh peneliti. Data tentang
kepemimpinan guru, iklim organisasi kelas, dan perilaku belajar siswa
diperoleh melalui tiga instrumen dengan menggunakan angket skala sikap
model Likert.
F. Teknik Analisis Data
Dalam
penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis
deskriptif dan uji hipotesis dengan analisis korelasional. Sebelum
melaksanakan analisis korelasional, dilakukan terlebih dahulu uji
normalitas dan uji linearitas.
Tujuan
melakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui dari masing-masing
variabel bersifat normal. Sedangkan uji linearitas untuk mengetahui
apakah hubungan antara varibel bersifat linear yang merupakan syarat
untuk uji korelasi.
G. Hipotesis Statistik
1. H0 : ρy1 = 0
H1 : ρy1 > 0
2. H0 : ρy2 = 0
H1 : ρy2 > 0
3. H0 : ρy1.2 = 0
H1 : ρy1.2 > 0
0 comments:
Post a Comment