ketika melakukan variasi
bercinta oral adalah salah sat solusinya, tetapi dapat menimbulkan cedera penis
karena digigit atau tergigit. Kejadian ini jarang dilaporkan dan
didokumentasikan karena malu.
Kini muncul peringatan bahwa semua luka pada penis termasuk luka akibat gigitan saat oral seks sebaiknya diobati secepat mungkin atau komplikasi yang serius dapat terjadi.
Edisi terbaru Journal Dermatology memuat sebuah artikel serius mengenai pengobatan cedera penis akibat tergigit. Artikel tersebut juga menjelaskan secara rinci kasus seorang pria tua yang menderita luka pada penisnya setelah mendapat oral seks dari seorang PSK (pekerja seks komersial).
Bagian lecet pria tersebut disebabkan oleh gesekan kawat gigi pada penisnya. Tapi lecet kecil itu hanyalah permulaan. Setelah dua hari, lecet berubah menjadi borok yang sangat menyakitkan dan ditutupi dengan daging yang mati.
Analisis laboratorium menemukan bahwa luka telah dijajah oleh bakteri agresif yang biasanya berada di mulut dan tenggorokan manusia.
Beruntung bagi si pasien, sebab tes HIV, sifilis, dan herpes menunjukkan hasil yang negatif. Setelah pemberian suntikan dan pil antibiotik, pria itu kembali pulih, meskipun beberapa jaringan parut masih membekas pada penisnya.
Penulis artikel Ted Rosen MD mengatakan bahwa gigitan pada alat kelamin sangat bermasalah karena mudahnya kerusakan fisik yang terjadi akan melemahkan jaringan, serta infeksi bakteri mulut yang terjadi bisa berpotensi merusak.
Dengan atau tanpa infeksi, luka-luka yang timbul dapat mengakibatkan kerusakan fisik yang serius pada kelenjar, uretra, dan struktur internal penis, dan menyebabkan disfungsi seksual.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kemungkinan penularan penyakit menular seperti HIV, terutama ketika orang yang menggigit berisiko tinggi, seperti PSK atau pengguna narkoba suntik.
Meskipun infeksi melalui gigitan kelamin belum terbukti menularkan banyak penyakit, penularan sifilis melalui gigitan pada alat kelamin telah banyak didokumentasikan dan penularan HIV mungkin dapat dilakukan melalui luka gigitan.
Salah satu masalah yang dihadapi dokter dalam mengobati luka gigitan penis adalah pasien yang menunda untuk mendapat penanganan. Rasa malu seringkali dianggap lebih berat dibanding luka yang akan menjadi lebih serius jika tidak diobati dengan cepat.
"Pengobatan segera terhadap gigitan pada kelamin akan menghindari komplikasi. Karena ada 42 bakteri yang berbeda telah ditemukan dalam air liur manusia, dan 192 jenis bakteri telah ditemukan dalam mulut penderita gingivitis (radang gusi) atau periodontitis (radang jaringan pendukung gigi)," kata Rosen seperti dilansir AltPenis, Selasa (27/12/2011).
Dalam kasus pria malang yang terluka akibat kawat gigi di atas, lukanya terinfeksi oleh bakteri corrodens Eikenella, organisme yang biasanya ditemukan dalam selaput lendir mulut, saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Infeksi bakteri ini menyebabkan luka yang sangat menyakitkan dan cepat menyebar.
Kini muncul peringatan bahwa semua luka pada penis termasuk luka akibat gigitan saat oral seks sebaiknya diobati secepat mungkin atau komplikasi yang serius dapat terjadi.
Edisi terbaru Journal Dermatology memuat sebuah artikel serius mengenai pengobatan cedera penis akibat tergigit. Artikel tersebut juga menjelaskan secara rinci kasus seorang pria tua yang menderita luka pada penisnya setelah mendapat oral seks dari seorang PSK (pekerja seks komersial).
Bagian lecet pria tersebut disebabkan oleh gesekan kawat gigi pada penisnya. Tapi lecet kecil itu hanyalah permulaan. Setelah dua hari, lecet berubah menjadi borok yang sangat menyakitkan dan ditutupi dengan daging yang mati.
Analisis laboratorium menemukan bahwa luka telah dijajah oleh bakteri agresif yang biasanya berada di mulut dan tenggorokan manusia.
Beruntung bagi si pasien, sebab tes HIV, sifilis, dan herpes menunjukkan hasil yang negatif. Setelah pemberian suntikan dan pil antibiotik, pria itu kembali pulih, meskipun beberapa jaringan parut masih membekas pada penisnya.
Penulis artikel Ted Rosen MD mengatakan bahwa gigitan pada alat kelamin sangat bermasalah karena mudahnya kerusakan fisik yang terjadi akan melemahkan jaringan, serta infeksi bakteri mulut yang terjadi bisa berpotensi merusak.
Dengan atau tanpa infeksi, luka-luka yang timbul dapat mengakibatkan kerusakan fisik yang serius pada kelenjar, uretra, dan struktur internal penis, dan menyebabkan disfungsi seksual.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kemungkinan penularan penyakit menular seperti HIV, terutama ketika orang yang menggigit berisiko tinggi, seperti PSK atau pengguna narkoba suntik.
Meskipun infeksi melalui gigitan kelamin belum terbukti menularkan banyak penyakit, penularan sifilis melalui gigitan pada alat kelamin telah banyak didokumentasikan dan penularan HIV mungkin dapat dilakukan melalui luka gigitan.
Salah satu masalah yang dihadapi dokter dalam mengobati luka gigitan penis adalah pasien yang menunda untuk mendapat penanganan. Rasa malu seringkali dianggap lebih berat dibanding luka yang akan menjadi lebih serius jika tidak diobati dengan cepat.
"Pengobatan segera terhadap gigitan pada kelamin akan menghindari komplikasi. Karena ada 42 bakteri yang berbeda telah ditemukan dalam air liur manusia, dan 192 jenis bakteri telah ditemukan dalam mulut penderita gingivitis (radang gusi) atau periodontitis (radang jaringan pendukung gigi)," kata Rosen seperti dilansir AltPenis, Selasa (27/12/2011).
Dalam kasus pria malang yang terluka akibat kawat gigi di atas, lukanya terinfeksi oleh bakteri corrodens Eikenella, organisme yang biasanya ditemukan dalam selaput lendir mulut, saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Infeksi bakteri ini menyebabkan luka yang sangat menyakitkan dan cepat menyebar.
0 comments:
Post a Comment