Untuk postingan artikel blog Kisah Motivasi kali ini, saya akan menceritakan sebuah pengalaman pribadi. Dalam bisnis misalnya anda meluncurkan sebuah produk baru, namun tiba-tiba pesaing anda meng-copy ide ini dan merebut semua klien. Ada kemungkinan anda akan merasa kesal bukan? Atau mungkin tiba-tiba anda kehilangan kepercayaan diri, atau mulai timbul kekhawatiran untuk kembali meluncurkan ide-ide lainnya.
Tapi coba simak dulu pengalaman yang saya alami ini.
Dalam sebuah rapat kami membahas manuver terbaru yang harus kami
laksanakan untuk lebih memajukan perusahaan. Belum berhasil
menemukan suatu ide yang benar-benar tokcer, kami semua keluar dari
ruang rapat dengan benak yang sibuk mencari-cari.
Pada hari itu juga, saya melakukan suatu survey dan riset kecil terhadap perusahaan, dan dalam beberapa hari akhirnya saya menemukan ide yang baik menurut saya. Namun sebelum melakukan presentasi pada atasan, saya yang memang agak sedikit tegang mencoba untuk berlatih sedikit. Dan meminta salah satu rekan kerja saya sebagai audiencenya. Saya sebenarnya sangat mempercayai dia, jadi tidak sedikit pun timbul kecurigaan ketika melakukan latihan presentasi di hadapannya. Tapi kemudian saya sadari itu adalah salah satu kesalahan saya. Dia memang cukup dekat dengan atasan, jadi tidak mesti berlama-lama, dia langsung menceritakan ide saya itu dan mengambil kredit terhadapnya. Ide yang langsung disetujui, diterapkan oleh perusahaan, dan di akhiri dengan kenaikan jabatan untuk rekan saya atas 'ide cemerlangnya' itu.
Pada hari itu juga, saya melakukan suatu survey dan riset kecil terhadap perusahaan, dan dalam beberapa hari akhirnya saya menemukan ide yang baik menurut saya. Namun sebelum melakukan presentasi pada atasan, saya yang memang agak sedikit tegang mencoba untuk berlatih sedikit. Dan meminta salah satu rekan kerja saya sebagai audiencenya. Saya sebenarnya sangat mempercayai dia, jadi tidak sedikit pun timbul kecurigaan ketika melakukan latihan presentasi di hadapannya. Tapi kemudian saya sadari itu adalah salah satu kesalahan saya. Dia memang cukup dekat dengan atasan, jadi tidak mesti berlama-lama, dia langsung menceritakan ide saya itu dan mengambil kredit terhadapnya. Ide yang langsung disetujui, diterapkan oleh perusahaan, dan di akhiri dengan kenaikan jabatan untuk rekan saya atas 'ide cemerlangnya' itu.
Jujur saya kesal waktu itu terjadi. Saya mencoba menanyakan hal itu
padanya, dan dia hanya menjawab ringan "Maaf, keceplosan ngomong
sama bos...", "Tapi kan kamu bisa bilang itu ide saya?" dia hanya diam.
Lalu kalau ditanya kenapa saya tidak menceritakan hal ini pada atasan?
Saya mungkin akan dibilang terlalu naif kalau menjawab, "Yah sudahlah,
toh ide saya ini berhasil, perusahaan semakin maju. Itu sudah cukup buat
saya."
Namun dalam pemikiran saya terlintas hal seperti ini:
Pesaing-pesaing bisnis yang meniru ide atau produk anda itu, tidak lebih
hanya seperti sebuah refleksi dari anda, sebuah bayangan. Refleksi yang
hanya dapat melihat secara dua dimensi dari diri anda. Sementara untuk
semua pemikiran dan perjalanan yang harus anda lalui adalah sesuatu yang
tidak pernah mereka alami. Sementara kita semua ini kan belajar dari
pengalaman-pengalaman dalam perjalanan hidup, bukannya dari tujuan
hidup kita. Jadi seberapa suksesnya pun peniru anda, ada satu sisi dari
ide itu yang takkan pernah bisa mereka tiru.
Experience.
Experience.
Sedangkan saya? Otak saya kan tidak hanya akan berhenti sampai disitu. Saya masih bisa menghasilkan beberapa ide-ide lainnya. Dan selama saya terus memiliki pengalaman-pengalaman berharga, saya akan terus berjalan maju. Saya masih bisa menciptakan perubahan yang lain, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh rekan yang meniru saya itu.
Kata Motivasi :
Ada dua jalan untuk menyebarkan cahaya.
Menjadi lilin atau menjadi cermin yang mengrefleksikannya.
0 comments:
Post a Comment