Saturday, April 7, 2012

Abu Arafah: Kami Sudah Contohkan Keberanian Menghadapi Penjajah Zionis Israel (wawancara)


[ 07/07/2011 - 06:24 ]

 
Al-Quds – PIP: Mantan Menteri Urusan Al-Quds Khalid Abu Arafah menegaskan bahwa dirinya dan aleg-aleg Al-Quds yang sedang menggelar aksi "bertahan" di markas Palang Merah telah memberikan contoh bagi warga Al-Quds dalam mengadapi penjajah Israel dan politinya yang kejam terhadap kota suci itu. Aksi itu mereka lakukan dalam rangka menyampaikan pesan kepada penjajah Israel bahwa mereka tidak akan keluar dari kota suci Al-Quds selamanya dan tidak akan menerima penggusuran rumah-rumah mereka serta penyitaan tanah mereka atau meninggalkannya.
Dalam wawancara dengan Pusat Informasi Palestina dalam peringatan "Setahun Aksi Bertahan" yang ditemani oleh dua aleg Al-Quds Ahmad Athwan dan Muhammad Thatuh di markas Palang Merah di kampung Syekh Jarrah Al-Quds setelah Israel memutuskan untuk merampas dokumen dan kartu identitas mereka dan dideportase dari kota itu, Khalid Abu Arafah menegaskan bahwa dirinya dan saudara-saudaranya sudah memutuskan untuk tetap bertahan di Al-Quds dengan mulia atau mereka dikubur di tanah Al-Quds dalam keadaan syahid.
Tutup Pintu Pengusiran (Deportase)
Soal keputusan memulai "Aksi Bertahan" Ir. Abu Arafah menegaskan bahwa mereka sejak detik pertama memulai aksi itu sudah menyadari bahwa mereka menempuh langkah yang belum pernah ditempuh sebelumnya sejak tahun 1948 dan dengan segala penderitaan yang mereka alami mereka sudah meletakkan keputusan untuk bertahan di Al-Quds itu di satu sisi timbangan dan tunduk kepada keputusan Israel di sisi timbangan yang lain.
Ia menyebutkan, keputusan untuk menggelar “Aksi Bertahan” dilakukan untuk menutup pintu deportasi yang dilakukan Israel selamanya. Sebab musuh umat penjajah zionis Israel telah menyiapkan daftar 315 warga Al-Quds dari semua faksi dan kelompok. Namun mereka makin tegar dan bertahan melawan penjajah dengan cara seperti ditempuh Abu Arafah dan rekan-rekanya juga dengan meminta perlindungan kepada lembaga internasional.
Abu Arafah mengisyaratkan bahwa ngototnya Israel menyita identitasnya dan mengusirnya dari kota Al-Quds apalagi setelah keluar dari tahanan tahun 2010 (mendekam selama 3,5 tahun di penjara Israel) justru membuat penjajah mengalami dilema. Sebab ada kontrdiksi jelas dalam undang-undang mereka menyikapi kasusnya. Sebab ia adalah seorang menteri terpilih dan bukan aleg.
Hasil Aksi Bertahan
Soal hasil selama setahun dalam Aksi Bertahan, Abu Arafah menegaskan bahwa aksi itu bisa berlanjut hingga berbulan-bulan karena taufiq dari Allah, dukungan warga Palestina di Al-Quds dan kunjungan sejumlah delegasi dan solidaritas terhadap tekad mereka yang kuat meski hal itu berat dan penuh penderitaan karena juga dari orang tua.
Selain itu banyak media dan tokoh serta masyarakat yang berkunjung mereka bisa memetik dari ceramah para tokoh Palestina itu tentang masalah yang mereka hadapi.
Ia menambahkan, delegasi Eropa menyampaikan kepada mereka bahwa isu mereka menjadi blow up dan bahwa keputusan penjajah itu sebagai politis dan masuk dalam kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang.
Soal sampai kapan mereka bertahan, Abu Arafah menegaskan akan bertahan hingga batas tertentu hingga memperoleh keadilan. Sebab ini adalah sarana berjuang dan membela diri. Mereka memiliki beban tanggungjawab sebagai wakil rakyat.
Tekanan Israel
Abu Arafah menegaskan bahwa Israel tidak meninggalkan cara kecuali ditempuhnya untuk menekan mereka. Bagi Israel tidak ada batasan larangan, karena mereka tidak mengakui undang-undang dan aturan internasional dan moral. Bahkan Israel mengirim surat kepada Palang Merah meyakinkan bahwa lembaga itu bukan internasional di kategi utama, dan ia mampu menggerebek Palang Merah dan menangkap para aleg Palestina yang bertahan di depan mereka.
Israel juga berusaha membentuk sebuah kampanye rakyat zionis untuk mengecam Palang Merah karena melindungi pimpinan Hamas yang melakukan tindakan terorisme. Hal itu akan didukung melalui telepon seluler, berbagai media massa dan aksi-aksi unjuk rasa di markas Palang Merah dan jalan-jalan sekitarnya.
Bahkan Israel menekan sejumlah dubes dan konsulat di kota Al-Quds dimana mereka diminta Israel agar menghalang aksi solidaritas dari luar kepada mereka. Inilah yang disampaikan tokoh-tokoh yang berkunjung ke kemah tempat Aksi Bertahan mereka.
Pesan Menteri Yang Teracnam Deportasi
Kepada warga Al-Quds khususnya, dari kemah Aksi Bertahan, Menteri Abu Arafah menyampaikan doa berkah dan dukung atas perjuangan dan jihad mereka karena mampu bertahan dan membela diri serta tempat suci mereka di saat sebagian lain menyerah. Bagi Abu Arafah, mereka adalah para pejuang setia penjaga masjid Al-Aqsha menghadapi penjajah Israel. ia menegaskan, ada generasi baru yang mampu berjuang membayar apapun dengan dada terbuka menghadapi Israel. hal itu menunjukkan keimanan mereka yang kuat.
Abu Arafah menyerukan kepada mereka untuk melanjutkan perjuangan dan tetap tegar karena kemenangan pasti akan terwujud.
Kepada bangsa Arab dan kaum muslimin, Abu Arafah menyampaikan pesan, terutama para elitnya, ulama, pemikir, bahwa mereka harus sadar bahwa masalah yang dia hadapi bersama ketiga aleg Al-Quds dan masalah Palestina secara umum adalah faktor utama meletusnya revolusi dan perubahan di negeri Arab. dan kepada para revolusioner Arab untuk menyampaikan aksi mereka ke daratan yang aman dan agar menganggap Al-Quds sebagai agenda prioritas. Sehingga setelah selesai mematangkan pemerintahan Arab scara politik, mereka harus segera menuju ke Palestina untuk membebaskannya. Sebab hal itulah yang menjaga identitas dan masa depan semua umat. Tidak ada kemuliaan dan harga diri kecuali dengan membebaskan Palestina.
Kepada dunia, terutama yang memanipulasi hukum internasional, Abu Arafah menyampaikan, cukuplah kalian permainan nasib bangsa-bangsa. “Sudah jelas kalian tidak pernah menghormati demokrasi dan HAM. Inilah bangsa Palestina yang dibunuh hampir secara keseluruhan oleh Israel di depan mata kalian, sementara kalian menari-nari di atas mayat dan korban luka. Jika kalian tidak mendengarkan suara nurani dan akal sehat, jika kalian tidak komitmen dan konsisten dengan hukum internasional, maka sejarah akan melaknat kalian dan tidak akan belas kasihan sama kalian.” Pungkas Abu Arafah. (bsyr)

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates