Wednesday, April 18, 2012

PEKAN PEDULI DIABETES



Hari/Tanggal: Jumat, 28 Maret 2003

Baru-baru ini telah dilaksanakan Pekan Peduli Diabetes merupakan program kerjasama antara PT. Merck, PEKENI, PERSADIA, DEPKES dan pihak terkait.

Tujuan diselenggarakannya program ini guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diabetes. Selain itu diharapkan dengan kerjasama ini kita yakin bahwa tujuan Indonesia Sehat 2010 dapat semakin didukung, karena memasyarakatkan pentingnya kesehatan setiap individu dan keluarga dengan melakukan deteksi dini Diabetes melitus.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu :

  1. Penyuluhan Diabetes (Melalui media cetak, media elekronik dan seminar Pekan Diabetes di Depkes RI)
  2. Mendeteksi sedini mungkin kandungan gula darah
  3. Menyusun Prevalensi Diabetes melitus di Indonesia


Program ini di organisir oleh tim Merck untuk nantinya dalam periode 2 tahun diharapkan berdirinya pusat-pusat pengobatan diabetes melitus di seluruh Indonesia (Kota Provinsi, Kabupaten, Kecamatan) dimana deteksi dini ini melibatkan dokter dan masyarakat, serta pemerhati promosi kesehatan.

Tetap SEHAT dengan Diabetes
Diabetes merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glucosa yang lebih tinggi dari batasan normal. Keadaan ini akan mengakibatkan komplikasi sehingga menyebabkan keadaan yang lebih fatal, seperti gangguan jantung, ginjal, kebutaan serta amputasi. Untuk itu diperlukan cara-cara dan pengetahuan yang cukup untuk upaya pengendalian dan ataupun pencegahan.

Salah satu upaya pencegahan adalah dengan mendeteksi secara lebih dini keberadaan penyakit ini, sehingga dokter dapat menyarankan kepada masyarakat untuk memperbaiki pola makannya, berolah raga yang teratur ataupun memberikan obat-obatan yang sesuai untuk menunda datangnya diabetes.

DIAGNOSIS
Diagnosis DM harus didasarkan pada pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat didasarkan pada pemeriksaan glukosa urin. Pemeriksaan kadar glukosa darah bisa dilakukan dengan menggunakan bahan darah vena atau darah kapiler. Penggunaan alat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering umumnya sederhana dan mudah dipakai. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut dapat dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai cara standar yang dianjurkan, terutama untuk memantau kadar glukosa darah. Secara berkala, hasil pemantauan dengan reagen kering perlu dibandingkan dengan cara konvensional.

Pemeriksaan Penyaring
Pemeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk DM pada penduduk umumnya (mass screening) sangat diperlukan terutama untuk tujuan identifikasi sedini mungkin agar bisa dilakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan pencegahan diabetes seperti pengaturan pola makan dan olahraga yang teratur maupun intervensi obat-obatan. Peran aktif para pengelola kesehatan sangat diperlukan agar deteksi DM dapat ditegakkan sedini mungkin dan pencegahan sekunder dapat segera diterapkan. Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu faktor risiko untuk DM, yaitu :
  • Umur > 35 tahun
  • Kegemukan : Berat Badan > 120% Berat Ideal atau IMT > 27 kg/m²
  • Tekanan Darah Tinggi > 140/90 mmHg
  • Riwayat keluarga Diabetes Mellitus
  • Riwayat kehamilan dengan Berat Badan Lahir Bayi > 4000gram
  • Riwayat DM pada kehamilan (DMG)
  • Pernah TGT atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
  • Dislipidemia (HDL-C< 35md/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl


IMT (Index Massa Tubuh) = BB (kg) / {TB (m)}²
IMT Normal :
  • Wanita = 18,5 – 23,5 kg/m²
  • Pria = 22,5 – 25,0 kg/m²

Berat Ideal = { (TB – 1000 - 10% }kg (rumus Broca)
TB = Tinggi Badan dalam xentimeter (nilai absolut)
Berat Badan (%) = (BB / Berat Ideal) x 100%
BB = Berat badan ditimbang tanpa pakaian dalam kilogram (kg)

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.

Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)
  • Kadar GDS Plasma Vena <110 (bukan DM), 110-199 (blm pasti DM), !200 (DM)
  • Kadar GDS darah kapiler <90 (bukan DM), 99-199 (blm pasti DM), !200 (DM)
  • Kadar GDP Plasma Vena <110(bukan DM), 110-125 (blm pasti DM), !126 (DM)
  • Kadar GDP darah kapiler <90 (bukan DM), 90-109(blm pasti DM), !110 (DM)

Metoda
Enzimatik
GDS = Glukosa Darah Sewaktu ; GDP = Glukosa Darah Puasa

Untuk kelompok risiko tinggi yang hasil pemeriksaan penyaringnya negatif, pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan tiap tahun, sedangkan bagi mereka yang berusia > 45 tahun tanpa faktor risiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan tiap 3 tahun

Pasien dengan TGT dan GDPT merupakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5 – 10 tahun kemudian. 1/3 kelompok TGT akan berkembang menjadi DM, 1/3 tetap TGT dan 1/3 lainnya kembali normal. Adanya TGT sering berkaitan dengan resistensi insulin. Pada kelompok TGT ini risiko terjadinya aterosklerosis lebih tinggi dari kelompok normal. TGT sering berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan dislipidemia.

Langkah-Langkah untuk menegakkan diagnosis Diabetes Mellitus

Diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, poliuria, polifagia, lemah dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensia pada pria serta pruritus vulvae pada wanita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu ! 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan glukosa darah puasa ! 126 mg/dl juga digunakan sebagai patokan
diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis klinis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa ! 126 mg/dl, kadar glukosa darah sewaktu ! 200 mg/dl pada hari yang lain atau hasil test TTGO yang abnormal.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates