I. MASALAH UTAMA
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. PENGERTIAN
Halusinasi
pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang berkisar dari suara
sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien sehingga klien
berespon terhadap suara atau bunyi tersebut (Stuart, 2007).
2. Tanda dan gejala
Perilaku pasien yang teramati adalah sebagai berikut
a. Melirikkan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau apa yang sedang berbicara.
b. Mendengarkan
dengan penuh perhatian pada orang lain yang tidak sedang berbicara atau
kepada benda mati seperti mebel, tembok dll.
c. Terlibat percakapan dengan benda mati atau dengan seseorang yang tidak tampak.
d. Menggerak-gerakan mulut seperti sedang berbicara atau sedang menjawab suara.
3. Penyebab :
a. Isolasi sosial menarik diri
i. Pengertian
Menarik
diri merupakan gangguan dengan menarik diri dari orang lain yang di
tandai dengan isolasi diri (menarik diri) dan perawatan diri yang
kurang.
ii. Penyebab
1. Perkembangan
Sentuhan,
perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu
menyendiri, kemampuan berhubungan dengan klien tidak adekuat yang
berakhir dengan menarik diri.
2. Harga diri rendah
iii. Tanda dan gejala
Tanda gejala menarik diri dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain
1. Aspek fisik
a. Penampilan diri kurang.
b. Tidur kurang.
c. Keberanian kurang.
2. Aspek emosi
a. Bicara tidak jelas.
b. Merasa malu.
c. Mudah panik.
3. Aspek sosial
a. Duduk menyendiri
b. Tampak melamun
c. Tidak perduli lingkungan
d. Menghindar dari orang lain
e. Aspek intelektual
f. Merasa putus asa
g. Kurang percaya diri
4. Akibat
a. Resiko mencederai orang lain dan diri sendiri
i. Pengertian
Suatu
keadaan dimana seorang individu melakukan suatu tindakan yang dapat
membahayakan keselamatan jiwanya maupun orang lain di sekitarnya (Town
send, 1994)
ii. Penyebab
1. Halusinasi
2. Delusi
iii. Tanda dan gejala
1. Adanya peningkatan aktifitas motorik
2. Perilaku aktif ataupun destruktif
3. Agresif
KASUS
Seorang
laki-laki berusia 32 tahun, 3 hari yang lalu dibawa ke unit gawat
darurat RS, dengan doagnosa medis axis 1:F20, riwayat masuk sumur karena
disuruh oleh suara yang didengarnya. Saat ini pasien masih sering
tampak berbicara sendiri. Saat pengkajian pada keluarga. Keluarga
mengatakan bahwa dirumah pasien sering pergi tanpa tujuan. Pasien
mengalami perubahan perilaku tersebut sejak 2 tahun yang lalu dan pernah
dirawat sebelumnya 1x dengan gejala yang sama. Kekambuhan kali ini
karena putus minum obat.
PROBLEM DEFINITION
a. Data Objectif
1. Sering tampak berbicara sendiri
2. Riwayat masuk sumur karena disuruh oleh suara yang didengarkannya
3. Putus minum obat
4. Diagnosa medis axis 1:F20
5. Kekambuhan/Riwayat kekambuhan
6. Pasien mengalami perubahan perilaku sejak 2 tahun yang lalu dan pernah dirawat sebelumnya 1x dengan gejala yang sama.
b. Data Subjectif
1. Keluarga mengatakan dirumah pasien sering pergi tanpa tujuan
2. 3 hari yang lalu dibawa ke unit gawat darurat RS
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi data senjang.
2. Mahasiswa mampu menganalisis masalah sesuai rumusan masalah.
3. Mahasiswa mampu mengkatagorikan data subjectif dan data objectif.
4. Mahasiswa mampu membuat diagnose keperawatan.
5. Mahasiswa mampu melengkapi data yang belum ada menurut NANDA, NIC & NOC.
6. Mahasiswa mampu membuat prioritas diagnosa keperawatan.
7. Mahasiswa mampu membuat intervensi
8. Mahasiswa mampu membuat implementasi
9. Mahasiswa mampu mengevaluasi.
ANALISIS DATA
DATA
|
RUMUSAN MASALAH
|
DO :
1. Sering tampak berbicara sendiri
2. Riwayat masuk sumur karena disuruh oleh suara yang didengarkannya
6. Pasien mengalami perubahan perilaku sejak 2 tahun yang lalu dan pernah dirawat sebelumnya 1x dengan gejala yang sama.
DS :
1. Keluarga mengatakan dirumah pasien sering pergi tanpa tujuan
|
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
|
DO :
2. Riwayat masuk sumur karena disuruh oleh suara yang didengarkannya
DS : -
|
RESIKO BUNUH DIRI
|
DO :
3. Putus minum obat
5. Kekambuhan/Riwayat kekambuhan
DS :
2. 3 hari yang lalu dibawa ke unit gawat darurat RS
|
KETIDAKEFEKTIFAN MANAGEMENT KESEHATAN DIRI
|
POHON MASALAH
RESIKO BUNUH DIRI
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
KETIDAKEFEKTIFAN MANAGEMENT KESEHATAN DIRI
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
|
Tujuan Utama :
- GSP
Kriteria :
- Klien mampu mengontrol halusinasi
|
UNTUK PASIEN
TUJUAN :
i. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
ii. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
iii. Pasien mengikuti program pengobatan sercara optimal
Tindakan Keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya :
a. Awali pertemuan dengan ucapan salam
b. Perkenalan nama lengkap perawat, panggilan untuk perawat,menanyakan nama pasien dan suka dipanggil apa
c. Buat kontrak kegiatan
d. Hadirkan sikap terapeutik
2. Kaji Halusinasi :
a. Indentifikasi Isi halusinasi pasien
b. Indentifikasi Jenis halusinasi pasien
c. Indentifikasi waktu halusianasi pasien
d. Indentifikasi Frekuensi halusinasi pasien
e. Indentifikasi Stresor halusinasi pasien
f. Indentifikasi Respon halusinasi pasien
3. Kenalkan masalah halusinasi pasien
4. Ajarkan cara mengotrol halusinasi :
a. Menghardik halusinasi
b. Cakap-cakap dengan orang lain
c. Lakukan aktivitas ysng terjadwal
d. Patuh minum obat
UNTUK KELUARGA
TUJUAN :
Keluarga dapat merawat pasien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif
Tindakan Keperawatan :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan tentang halusinasi yang terjadi pada pasien,meliputi :
a. Pengertian halusinasi
b. Jenis halusinasi yang dialami pasien
c. Tanda dan gejala halusinasi
d. Proses terjadinya halusinasi
e. Cara merawat pasien halusinasi
f. Program pengobatan
3. Jelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
4. Latih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
5. Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning)
6. Diskusikan dengan keluarga tentang program pengobatan
a. Jelaskan cara menggunakan obat meliputi prinsip 5 benar.
b. Jelaskan
efek samping obat yang mungkin akn terjadi dan cara
mengatasi,pentingnya/manfaat penggunaan obat pada gangguan jiwa,dan
akibat bila obat tidak digunakansesuai program/putus obat.
c. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
d. Peran keluaraga dalam program pengobatan
7. Jelaskan follow up pasien setelah pulang :
a. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh perawat.
b. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakuakan kegiatan tersebut secara tepat.
c. Diskusikan bersama keluaraga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukan gejala-gejala perilaku halusinasi.
d. Jelaskan sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau dan kondisi pasien yang membutuhkan perawatan segera.
|
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
|
Tanggal : 4 April 2012
Jam : 09.00 WIB
Tindakan Keperawatan :
1. Membina hubungan saling percaya :
a. Mengawali pertemuan dengan ucapan salam
b. Memperkenalkan nama lengkap perawat,panggilan untuk perawat,menanyakan nama pasien, dan pasien suka dipanggil apa
c. Membuat kontrak kegiatan
d. Menghadirkan sikap terapeutik
2. Mengkaji Halusinasi :
a. Mengidentifikasi Isi halusinasi pasien
b. Mengindentifikasi Jenis halusinasi pasien
c. Mengindentifikasi waktu halusianasi pasien
d. Mengindentifikasi Frekuensi halusinasi pasien
e. Mengindentifikasi Stresor halusinasi pasien
f. Mengindentifikasi Respon halusinasi pasien
3. Mengenalkan masalah halusinasi pasien
4. Mengajarkan cara mengotrol halusinasi :
a. Menghardik halusinasi
Tanggal : 14 April 2012
Jam : 15.00
Tindakan Keperawatan :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan tentang halusinasi yang terjadi pada pasien,meliputi :
a. Pengertian halusinasi
b. Jenis halusinasi yang dialami pasien
c. Tanda dan gejala halusinasi
d. Proses terjadinya halusinasi
e. Cara merawat pasien halusinasi
f. Program pengobatan
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
4. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
5. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning)
6. Mendiskusikan dengan keluarga tentang program pengobatan :
a. Menjelaskan cara menggunakan obat meliputi prinsip 5 benar.
b. Menjelaskan
efek samping obat yang mungkin akn terjadi dan cara
mengatasi,pentingnya/manfaat penggunaan obat pada gangguan jiwa,dan
akibat bila obat tidak digunakansesuai program/putus obat.
c. Menjelaskan cara mendapatkan obat/berobat
d. Peran keluaraga dalam program pengobatan
7. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang :
a. Menganjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh perawat.
b. Mengajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakuakan kegiatan tersebut secara tepat.
c. Mendiskusikan bersama keluaraga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukan gejala-gejala perilaku halusinasi.
d. Menjelaskan sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau dan kondisi pasien yang membutuhkan perawatan segera.
|
EVALUASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
EVALUASI (SOAP)
|
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
|
S :
- Klien mengatakan suara-suara yang di dengarkan sudah mulai berkurang.
- Klien mengatakan akan menghardik jika suara itu datang
O:
- Klien tampak tenang dan tidak berbicara sendiri.
- Klien bias mempraktekkan kembali atau mengulangi cara menghardik denganb enar
A:
- Pasien masih mengalami halusinasi
P:
Perawat: Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Klien: Anjurkan klien untuk mempraktekkan cara menghardik setiap jam 9.00 dan 15.00
|
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyd dan Nihart. 1998. Psichiatric Nursing & Contenporary Practice . I Edition . Lippincot . Philadelphia .
2. Carpenito , Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan . EGC. Jakarta .
3. Schultz dan Videback. 1998. Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5 th Edition . Lippincott. Philadelphia .
4. Keliat , Budi Anna. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa . EGC. Jakarta.
5. Stuart dan sundeen . 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 3. EGC.Jakarta .
6. Townsend . 1995. Nursing Diagnosis In Psychiatric Nursing a Pocket Guide For Care Plan Construction . Edisi 3 . EGC. Jakarta.
0 comments:
Post a Comment