Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.
...
Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku "ketuaan" padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.
Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik, padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat, padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul, padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng.
Mereka bilang: aku sok suci aku tidak menikmati hidup aku nggak ngalir aku fanatik dan sok bau surga.
Ku jawab: Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri. Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat di manapun berada, meskipun letaknya di atas tahta emas.
Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak.
Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur).
Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga…
…Kullu maa huwa aatin qoribun... Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat…
“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al-An’am: 116)
Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian. (HR. Muslim)
“Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 6)
0 comments:
Post a Comment