Sunday, November 25, 2012

SEBUAH REVISI KESALAHAN AJARAN KRISTEN




Quantcast

unlvstar
1.. MENYEMBAH MANUSIA YESUS SEBAGAI TUHAN DI ANTARA 3 OKNUM TUHAN MEREKA
(TRINITAS)
Yesus bukanlah Tuhan dengan bukti sebagai berikut:
Yesus Dilahirkan Maryam
Jika Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak perlu dilahirkan dari
kemaluan wanita, lha kok Yesus yang dianggap sebagai Tuhan oleh orang
Kristen lahir dari kemaluan wanita?
“Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud”
(Roma 1:3)
“Yakub memperanakan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus”(Matius 1:16)

“Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin”
(Lukas 2:6)
Kasihan sekali nenek moyang Yesus, yaitu Nabi Daud, karena “Tuhan” Yesus
lahir belakangan, Daud tak bisa menyembah Yesus. Benar2 tidak masuk di
akal.
Menurut konsep yang benar, Tuhan itu adalah pencipta segalanya,
bagaimana
Yesus menciptakan Daud, Maryam, dll, jika Yesus sendiri adalah keturunan
dari orang2 tsb?
Yesus Menyusu Susu Ibunya
“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara
orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah
mengandung Engkau dan SUSU yang telah MENYUSUI Engkau” (Lukas 11:27)
Sesungguhnya Allah telah memberikan mukjizat pada beberapa Nabi, seperti
Ibrahim yang tak mempan dibakar, Musa yang bisa membelah lautan Merah,
demikian pula Yesus yang bisa berbicara ketika lahir atas izin Allah.
Tapi mereka semua adalah manusia biasa. Masak Tuhan menyusu air susu
ibu,
yang bener saja! Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak menyusu.
“Tuhan Yesus Disunat (Pria)”
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama
Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum Ia dikandung
ibu-Nya”
(Lukas 2:21)
Bayangkan, masak Tuhan seperti manusia! Disunat dan dikandung ibu-Nya.
Tuhan
apa itu?
“Tuhan” Yesus Ditampar dan Diludahi Manusia
“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan
mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar
muka-Nya” (Yohanes 19: 1-3)
“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut
menyembahNya. Sesudah mengolok-olokan Dia mereka menanggalkan jubah
ungu itu
dari pada-Nya dan mengenakan pakaian-Nya kepada-Nya” (Markus 15: 19-20a)
Coba renungkanlah, adakah Tuhan selemah itu. Bisa dihina, ditampar, dan
diludahi oleh manusia? Jika Yesus itu adalah Tuhan dan dia selemah itu,
niscaya milyaran manusia bisa mengeroyok Yesus jika dia berani
memasukkan
mereka ke neraka. Tidak benar.
Bukan cuma Yesus yang digambarkan lemah, tapi juga Allah:
“Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki
BERGULAT dengan dia SAMPAI FAJAR MENYINGSING. KETIKA ORANG ITU MELIHAT,
BAHWA IA TIDAK DAPAT MENGALAHKANNYA, ia memukul sendi pangkal paha
Yakub,
sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan
orang
itu. Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah
menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika
engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah
namamu?” Sahutnya: “Yakub.” Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan
disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab ENGKAU TELAH BERGUMUL
MELAWAN
ALLAH DAN MANUSIA, DAN ENGKAU MENANG.” (Kejadian (Pergumulan Yakub
dengan
Allah 32:24-30))
“…Jika Tuhan menghendaki, Dia bisa memusnahkan kamu semua dan
menggantimu
dengan makhluk yang baru. Demikian itu tidak sukar bagi Allah.”
(Ibrahim:19-20)
Pengakuan Yesus bahwa Dia Bukan Tuhan
“Yesus mendekati mereka dan berkata, “KepadaKu telah Diberikan segala
kuasa
di sorga dan di bumi” (Matius 28:18)
Jika Yesus cuma diberikan kuasa, tentulah ada yang lebih Maha Kuasa yang
MEMBERIKAN KUASA tsb kepada Yesus.
“Aku TIDAK DAPAT BERBUAT APA2 dari diriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar…” (Yohannes 5:30)
“… Aku mengusir setan dengan kuasa Allah…” (Lukas 11:20)
“… Lalu Yesus menengadah ke atas (ke arah sorga) dan berkata, “Bapa,
Aku
mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku
tahu
bahwa Engkau selalu MENDENGARKAN AKU, tetapi oleh orang banyak yang
berdiri
di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya (dengan keras), supaya
mereka
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku…” (Yohannes 11:41-43)
Yesus itu menurut Islam adalah manusia yang diutus Allah sebagai Nabi
seperti Nabi Muhammad, inilah penjelasan Al Qur’an yang mengkoreksi
penyimpangan yang ada di Alkitab:
Alkitab sebenarnya menyatakan Tuhan itu satu:
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANLAH ALLAH, TIDAK
ADA yang lain KECUALI DIA” (Ulangan 4:35)
Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kemudian
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan ANAKPUN TIDAK, hanya Bapa saja”
(Markus 13:32)
Tuhan Tidak Mengenal Musim Buah
“Dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya
untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon itu. Tetapi
waktu
ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab
MEMANG BUKAN MUSIM BUAH ARA” (Markus 11:13)
Jadi jika Tuhan menurut pandangan Islam itu Maha Tahu, bahkan tak ada
sehelai daunpun yang gugur tanpa Dia mengetahuinya, maka Alkitab
menceritakan bagaimana “Tuhan” Yesus tidak tahu kalau saat itu bukan
musim
buah Ara. Padahal jangankan Tuhan, manusia seperti Petanipun tahu kalau
sedang tidak musim buah Ara, maka tidak akan didapati buahnya. Tapi
sayangnya “Tuhan” Yesus yang seharusnya Maha Tahu, TIDAK MENGETAHUI hal
ini, dan terus berjalan mendekati pohon Ara tsb.
Dari ayat di atas jelas Yesus bukan Tuhan, karena dia tidak Maha
Mengetahui.
Anak Allah Selain Yesus:
“anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah” (Lukas 3:38)
Melkisedek tidak berbapa beribu, dan sama dgn Yesus (Ibrani 7:3)
Baca juga Kejadian 6:2-4, Mazmur 2:7, Roma 8:14. Pada Injil Yohannes
5:19-47
(Kesaksian Yesus Tentang diri-Nya) dan juga Ibrani, begitu banyak
pertentangan tentang konsep Trinitas ini.
2.. PENEBUSAN DOSA MANUSIA DENGAN PENYALIBAN YESUS
Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia berdosa
karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah terlarang. Hal
ini juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung
kesalahan
anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan
orang
fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)
Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan
membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh keturunannya
yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi dosanya, dan
harus ikut dibunuh.
Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa
seluruh manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan
buah
terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan. Lagi
pula
haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih besar, yaitu
menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap keharusan untuk
menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di Alkitab (Markus
14:10;Matius
26:14;Lukas 22:3) disebut sebagai pengkhianat? Bukankah dia telah
membantu
terjadinya penyaliban tsb?
Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas
pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Markus 15:34).
Lagipula jika jiwa Yesus itu benar2 Tuhan, tentulah jiwanya
sanggup menahan itu. Bukankah banyak orang2 seperti suku Indian yang
dapat
menahan siksa dan diam saja ketika disiksa?
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun, dia mengampuni hambanya
yang bertobat:
“Kemudian Adam memperoleh beberapa kalimat dari Tuhannya (ia
minta ampun), lalu Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Dia Penerima
taubat lagi Penyayang.” (Al Baqarah 2:37)
“Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang
dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan
keadilan
dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:21)
3.. PERTENTANGAN AYAT ALKITAB (Tanda Pemalsuan)
Pada 2 Samuel 24:13 disebut 7 tahun kelaparan, sementara di 1 Tawarikh
21:11-12 cuma 3 tahun.
So Gad came to David, and said unto him, Thus saith the LORD, Choose
thee
Either three years’ famine; or three months to be destroyed before thy
foes,
while that the sword of thine enemies overtaketh thee; or else three
days
the sword of the LORD, even the pestilence, in the land, and the angel
of
the LORD destroying throughout all the coasts of Israel. Now therefore
advise thyself what word I shall bring again to him that sent me. (2
Chronicles 21:11-12)
So Gad came to David, and told him, and said unto him, Shall seven
years
of famine come unto thee in thy land? or wilt thou flee three months
before
thine enemies, while they pursue thee? or that there be three days’
pestilence in thy land? now advise, and see what answer I shall return
to
him that sent me. (2 Samuel 24:13)
Pada versi Inggris, King James Version of the Bible dari www.bible.com,
pertentangan ini masih ada, tapi pada Alkitab terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia, tahun 1999, ternyata pertentangan ini “dikoreksi” sehingga
masa
kelaparan jadi 3 tahun saja. Benar2 aneh? Setelah ribuan tahun salah, di
Indonesia kesalahan itu akhirnya “direvisi.” Jangan2 yang benar malah 7
tahun, he he he…:)
Cerdik juga ahli Alkitab Indonesia ini dalam merubah2 ayat Alkitab
mereka,
sehingga “terlihat” benar, he he he…:)
“Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya:
“Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih: TIGA TAHUN
kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan
lawanmu,
sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN,
yakni penyakit sampar, ada di negeri ini dan malaikat TUHAN
mendatangkan
kemusnahan di Seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah
jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku” (1
Tawarikh
21:11-12)
“Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan
berkata kepadanya: “Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun
kelaparan di
negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari
hadapan lawanmu, pedang mereka itu mengejar engkau? Atau, akan adakah 3
hari
penyakit sampar di negerimu? Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah,
jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku” (2 Samuel
24:13)
Pada 2 Tawarikh 36:9, Yoyakhin jadi raja pada umur 8 tahun, sementara
pada 2
Raja-raja 24:8 berumur 18 tahun.
Jehoiachin was EIGHTEEN years old when he began to reign, and he
reigned
in Jerusalem three months. And his mother’s name was Nehushta, the
daughter of Elnathan of Jerusalem. (2 Kings 24:8)
Jehoiachin was EIGHT years old when he began to reign, and he reigned
three months and ten days in Jerusalem: and he did that which was
evil in
the sight of the LORD. (2 Chronicles 36:9)
Pada versi Inggris, King James Version of the Bible dari www.bible.com,
pertentangan ini masih ada, tapi pada Alkitab terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia, tahun 1999, ternyata pertentangan ini “dikoreksi” sehingga
umur
Yoyakhin jadi 18 tahun. Benar2 aneh? Setelah ribuan tahun salah, di
Indonesia kesalahan itu akhirnya “direvisi.” Jangan2 yang benar malah
umur 8
tahun, he he he…:)
Pada 2 Samuel 24:1 TUHAN yang menghasut Daud, tapi pada 1 Tawarikh 21:1
IBLIS yang menghasut Daud.
“Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud
melawan mereka, firman-Nya: “Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang
Yehuda” (2 Samuel 24:1)
“IBLIS bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk
menghitung
orang Israel” (1 Tawarikh 21:9)
Perbedaan Iblis dengan Tuhan itu tentu jauh jauh sekali! Bagaimana kita
tahu
kalau sebenarnya orang Kristen sekarang ini tidak menyembah Iblis, kalau
Alkitabnya mengandung kesalahan separah itu? Jangan2 sebenarnya Yesus
itu
sama sekali bukan Tuhan karena memang Alkitab mengandung kesalahan yang
fatal.
Pada 2 Samuel 10:18 Daud membunuh 700 ekor kuda dan 40.000 orang pasukan
berkuda, sementara pada 1 Tawarikh justru 7000 ekor kuda dan 40.000
orang
pasukan berjalan kaki.
“Tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh
dari orang Aram itu TUJUH RATUS ekor kuda kereta dan empat puluh ribu
orang
pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka, dilukainya sedemikian,
hingga ia mati di sana” (2 Samuel 10:18)
“tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh
dari orang Aram itu TUJUH RIBU ekor kuda kereta dan empat puluh ribu
orang
pasukan BERJALAN KAKI; juga Sofakh, panglima tentara itu dibunuhnya” (1
Tawarikh 19:18)
Lihat perbedaan di atas, ada orang Kristen yang berargumen bahwa jika
si A
melihat pertemuan kemudian pulang ketika jumlah peserta ada 700,
sementara
si B baru pulang setelah jumlah peserta ada 7000, maka jika si A
menulis 700
dan si B 7000, maka tidak ada pertentangan. Dua2nya benar.
Tapi hal di atas menunjukkan bahwa Alkitab itu bukan firman Tuhan yang
dicatat oleh manusia. Tapi sekedar catatan sejarah menurut pemikiran
manusia. Bedanya Alkitab dgn buku sejarah pada umumnya adalah, Alkitab
mengandung banyak kesalahan yang tidak konsisten, sedang buku sejarah
tidak.
Pada 2 Tawarikh 9:25, Sulaiman punya 4.000 kandang, sementara pada 1
Raja-raja 4:26 ada 40.000.
“Salomo mempunyai juga EMPAT RIBU kandang untuk kuda-kudanya dan
kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda, yang ditempatkan
dalam
kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem” (2 Tawarikh 9:25)
“Lagipula Salomo mempunyai kuda EMPAT PULUH RIBU kandang untuk
kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda” (1 Raja-Raja 4:26)



CHATTING DAPAT DOLLAR, DAFTAR GRATIS JUGA SEKALIAN BISA BELASAR BAHASA INGGERIS DAN SPANYOL. KLIK LANGSUNG

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates