[Internet Sehat] Belum lama terbetik berita kasus
penyekapan siswi SMP oleh teman Facebook, yang disertai perkosaan dan
penyiksaan. Selang beberapa hari kemudian ada siswi SMA yang diculik
lelaki tengah baya yang juga dikenal di Facebook, dengan motif meminta
tebusan. Dua kasus tadi hanya sebagian dari sekian banyak kasus
kejahatan yang menimpa remaja belia di Indonesia, dengan memanfaatkan
social media.
Waduh, apa betul Facebook sebahaya itu? Tidak juga. Facebook hanya
dijadikan alat saja, sebab tetap pelakunya adalah mansia. Lalu,
bagaimana agar anak-anak remaja kita dapat terhindar dari penculikan di
Facebook?
Berikut ada tipsnya:
- Orang tua mulai ikut bergabung dengan Facebook. Bertemanlah dengan anak Anda, tidak hanya di dunia nyata, tapi juga dunia maya. Jangan bersikap mengawasi secara tertang-terangan, sebab anak tidak menyukai itu. Bersikaplah cuek, tapi tetap memantau aktivitas online anak.
- Beri pemahaman ke anak untuk tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal di Facebook maupun social media lain. Anak akan sulit percaya jika orang tua tidak pernah bergabung di Facebook, sebab akan menganggap orang tuanya gaptek. Maka tetap saja Anda harus join Facebook lebih dulu.
- Selalu update dengan berita-berita kasus kejahatan di dunia maya. Baik itu penculikan, penipuan, pencurian data, dan sebagainya. Bagilah informasi itu ke anak Anda, sehingga mereka juga tahu bahwa dunia maya tidak selalu aman.
- Pelajari bagaimana mengatur setting privasi pada Facebook, dan social media lain, lalu ajak anak ikut melakukannya.
- Selalu buka komunikasi yang baik dengan anak, agar mereka mau berbagi kepada orang tua mengenai siapa saja teman-teman Facebook-nya. Tekankan pada mereka untuk tidak mudah terpancing secara emosional dengan orang di internet. Sebab sekali saja mereka melibatkan emosi, akan mudah dipengaruhi pihak-pihak jahat.
- Perlihatkan langsung ke anak jika ada berita kasus penculikan dan kejahatan lain yang menelan korban remaja, terutama yang dilakukan oleh teman Facebook. Dengan demikian mereka bisa percaya bahwa semua itu bukan karangan Anda semata, melainkan fakta yang sungguh terjadi.
Selain perkosaan, dan pemerasan, motif penculikan remaja belia di Facebook juga terkait dengan perdagangan manusia. Segera pantau kegiatan online anak Anda, sebelum terlambat. [Mer / Internet Sehat]
Sumber gambar: Antara
0 comments:
Post a Comment