Sunday, December 30, 2012

CIRI-CIRI KEBIASAAN YANG MERUSAK

 

Kebiasaan yang buruk jika tidak merusak hari tua, alam, kesehatan dan kepribadian maka ia akan merusak tatanan sosisal masyarakat.

By: Abu Humaira


Kebiasaan memiliki kekuatan. Dengan kebiasaan sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Jika kebiasaan yang baik akan berdampak baik maka demikian juga dengan kebiasan yang buruk akan memberikan dampak yang buruk.

Banyak sekali kebiasan hidup manusia di dunia ini. Dari banyaknya kebiasaan itu sangat sulit untuk menentukan apakah kebiasan ini baik atau kebiasaan itu yang buruk. Oleh karena itu untuk mengetahui suatu kebiasaan itu baik atau buruk maka kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri kebiasaan buruk yang merusak. Bila sebuah kebiasaan hidup Anda memiliki salah satu ciri dari lima ciri-ciri kebiasaan yang buruk dan merusak maka dapat dikatakan kebiasaan hidup Anda itu buruk, merusak dan harus segera dihilangkan untuk diganti dengan kebiasaan yang baik dan membangun. Berikut ini saya paparkan kelima ciri kebiasaan buruk yang merusak itu.

a. Merusak Hari Tua

Ciri kebiasaan buruk yang pertama dalah, kebiasaan itu merusak hari tua. Setiap dari kita pasti akan sampai juga pada suatu masa dimana kita disebut tua. Jika saat ini kita masih remaja atau dewasa maka lima puluh enam, puluh tahun kedepan kita sudah memasuki hari tua. Jika saat ini kita masih dipanggil Mas, Mbak, A’a, Tete maka lima puluh, enam puluh tahun kedepan kita sudah dipanggil Simbah, Engkong, Nenek dan Kakek. Kita tidak dapat menolak hukum alam ini yaitu pada akhirnya kita akan menjadi tua.

Anak-anak ceria, remaja bahagia, dewasa berkarya, tua kaya raya dan mati masuk surga.

Tidak ada salahnya jika kita memiliki prinsip seperti tulisan di atas. Anak-anak adalah masa dimana kita hidup dalam permainan. Jika pun masa kanak-kanak kita lalui dengan masuk Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar maka masa sekolah TK dan SD itu adalah masa yang lebih banyak kita habiskan untuk bermain daripada untuk belajar mata pelajaran itu sendiri.

Sudah semestinya jika masa kanak-kanak kita lalui dengan ceria. Pada masa anak-anak, masalah apa yang kita pikirkan? Pada masa anak-anak tanggung jawab apa yang kita pikul? Sepertinya tidak ada. Dalam kasus normal, anak yang memiliki Bapak dan Ibu, bila menginginkan sesuatu maka ia tinggal meminta pada orang tuanya dan jika orang tuanya tidak memberikan apa yang diminta maka menangislah sang anak. Masa anak-anak adalah masa yang seharusnya dilalui dengan keceriaan. Saya berharap Anda telah melalui masa anak-anak dengan ceria sebab eksploitasi keceriaan anak adalah kazaliman yang perlu dihukum.

Masa remaja adalah masa mencari identitas diri. Masa ini adalah masa dimana kita mencari dan menemukan kegiatan apa yang paling membahagiakan hati kita. Masa remaja adalah masa penentuaan untuk menentukan identitas diri kita. Jika pada masa remaja kita belum menemukan identitas diri kita maka kita akan mengalami kebingungan identitas diri dimasa dewasa. Masa dewasa yang seharusnya kita gunakan untuk berkarya, dengan sangat terpaksa kita belum dapat berkarya karena kita masih bingung dengan identitas diri kita.

Masa remaja adalah masa yang paling rawan. Ibarat jalan, masa remaja adalah masa dimana seseorang berada pada persimpangan jalan. Pecandu narkoba kebanyakan mengenal dan memulai memakai narkoba pada masa remaja. Pelaku bom bunuh diri yang sering meneror negeri ini, kebanyakan di pengaruhi pemikirannya[1] pada masa remaja. Sangat sayang bukan? Seharusnya masa remaja adalah masa yang membahagiakan bukan masa untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Sekali lagi, masa remaja adalah masa untuk mencari identitas diri, saya ini siapa, apa yang membuatku bahagia, dan ingin menjadi apa aku ini? Tidak ada salahnya jika kemudian pada masa remaja kita mencoba ikut organisasi OSIS, Pecinta Alam, atau juga ilmu bela diri Taekwondo. Siapa tahu ilmu bela diri ini yang membuat kita bahagia sehingga kita dapat menjadi aktor film laga. Pada masa ini memang masa untuk mencoba berbagai macam kegiatan pekerjaan yang membahagiakan. Pekerjaan seperti apa yang membuat Anda bahagia: dokter, insinyur, psikolog, guru atau mungkin juga penulis. Jadi secara pribadi saya mengucapkan selamat bagi Anda yang telah menemukan kebahagiaan dimasa remaja Anda.

Masa dewasa adalah masa dimana seseorang sudah waktunya untuk berkarya. Pendidikan yang kita peroleh semenjak TK, SD, SMA hingga Perguruan Tinggi harus kita terapkan. Masa untuk menerapkan ilmu kita adalah masa dimana kita harus berkarya dan masa itu adalah masa ketika kita sudah dewasa. Pencarian identitas diri pada masa remaja telah mengantarkan seseorang untuk berkarya sebagai Dokter, Polisi, Guru, Pngusaha atau juga Politikus. Masa dewasa adalah masa untuk berkarya sehingga kita akan mencapai fase kaya raya di hari tua.

Saya sangat menyukai kata-kata Donal Trump, pengusaha sukses dari Amerika, Donal Trump berkata, “Jangan salahkan Tuhan jika Anda terlahir miskin, tapi salahkan diri sendiri jika Anda mati miskin.” Hari tua adalah hari yang pasti sepasti besok hari matahari akan terbit dari timur. Bila kita dapat memanfaatkan masa muda kita sebaik mungkin maka dihari tua kita akan mendapatkan kekayaan sebab hari tua adalah hari menikmati hasil dari tabungan kita pada masa muda. Jika pada masa muda kita cenderung malas, suka menunda-nunda pekerjaan dan suka berjudi maka dapat diprediksi di hari tua akan mengalami kemiskinan. Jika tidak miskin harta maka akan miskin ilmu. Jika tidak miskin ilmu maka akan miskin sahabat.

Arti miskin adalah kekurangan dan kekurangan itu tidak melulu berwujud harta. Ia dapat berwujud ilmu, kehormatan, harga diri, teman, sahabat, saudara, atau juga ketentraman. Sama juga dengan kaya, bukan hanya berarti kaya harta, namun dapat berarti kaya ilmu, kaya kehormatan, kaya harga diri, kaya teman, kaya sahabat, kaya saudara dan kaya1 ketentraman. Jika demikian, siapa yang tidak ingin dihari tuanya kaya raya?

Di dalam buku ini saya memberi contoh kebiasaan berjudi, suka menunda-nunda pekerjaan dan malas sebagai kebiasaan buruk yang dapat merusak hari tua. Saya melihat kebiasan ini menyebabkan kita miskin ilmu, kehormatan, harga diri, teman, sahabat, saudara, dan ketentraman di hari tua. Tidak ada yang namanya pemalas menjadi pemenang dan tidak ada yang namanya penjudi menjadi kaya. Jika ada penjudi yang kaya itu hanya permulaan dari kemiskinannya.

Jadi ciri pertama kebiasaan yang buruk dan merusak adalah kebiasan itu dapat merusak hari tua. Jika hari tua sudah rusak maka sengsaralah hidup. Jika hidup sengasara maka jauhlah surga dari diri kita sebab surga itu sendiri pada hakekatnya adalah ketentraman dan kebahagiaan. Bagaimana dapat surga jika sengsara? Nerakalah pasti di dapat, kecuali ada kasus keajaiban yang turun dari langit.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates