وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ
سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِن كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا
طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ
فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
”Dan tidaklah sama
(antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain
asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan
daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur.” (QS. Faathir: 12)
Penjelasan Ilmiah
Jika salah seorang di
antara kita mengunjungi pabrik pembuatan es krim, niscaya akan didapati
bahwa pembekuan es krim dengan menggunakan es saja tidak cukup karena es
tidak dapat mendinginkan hingga di bawah 0 (nol) derajat celcius. Oleh
karena itu, para pekerja mencampurkan garam ke dalam es, sehingga
membentuk campuran cairan asin yang meleleh pada derajat di bawah nol
derajat (yang perlu diperhatikan bahwa pendinginan dengan cara ini
–yaitu peningkatan konsentrasi garam- tidak dapat dilakukan sampai suhu
di bawah 12 derajat celcius). Dan pengamatan sederhana ini termasuk hal
yang penting yang terjadi di perairan laut.
Maka keberadaan kadar
garam di laut ini membuat air laut baru membeku pada derajat di bawah 0
(nol) derajat, suatu hal itu yang memungkinkan air laut tetap
mengalir/tidak beku (karena ia cair) pada derajat kurang dari 10
derajat. Sehingga hal itu memudahkan pelayaran pada musim dingin pada
waktu yang lebih lama (karena air laut tidak membeku pada suhu di bawah
nol derajat). Sementara kita mencermati bahwa air sungai telah membeku
pada musim dingin.
Dan ini, di samping
keadaan air garam yang memmudah binatang, ikan, dan manusia untuk
berenang, karena ia (air garam) memperingan berat badan. Sebagaimana
salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga
mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan penyakit. Kalau
tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat (markas) yang baik
bagi wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.
Dan kita dapati diri kita berada dalam keheranan ketika kita mengingat bahwa dari benda cair ini (air), Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan segala jenis makhluk, sebagai bukti dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلاَ يُؤْمِنُونَ (30)
””Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30)
Maka air masuk ke dalam
komposisi beberapa tumbuhan dengan kadar 99%, sedangkan pada manusia dan
hewan terkadang kadarnya lebih dari 75 %. Air masuk ke dalam komposisi
semua unsur cairan dalam tubuh (seperti darah merah, getah bening/sel
darah putih, dahak, hormon, berbagai jenis kelenjar dan lain-lain). Dan
jika jumlah air dalam tubuh berkurang, maka cairan tubuh ini dianggap
tidak lagi mampu berpartisipasi secara khusus dalam tubuh tersebut. Dan
dimungkinkan bagi manusia untuk tetap hidup tanpa makanan dalam waktu
satu bulan atau lebih, akan tetapi dia tidak bisa hidup tanpa air lebih
dari beberapa hari.
Publikasi: artikelassunnah.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment