Thursday, February 7, 2013

Sebagian dari Iman




Lagi asik-asiknya bermain car madness di Facebook, diselingi membaca tulisan-tulisan bernas di blog ini, seorang teman yang baru saya kenal 2 hari lalu menyapa. Dan sebuah kalimat terlontar darinya.

“Bro, gue masih kepikiran omonganlu kemaren…”

Aku masih menyelingi bermain, chat dan lalu kembali ke laman ini. Tiba-tiba sebuah pikiran liar nan menyejukkan muncul dikepala :

Ada sangat banyak orang yang menulis diranah maya. Menguntai tulisan-tulisan cerdas yang tak henti membuat saya tercenung. Tulisan-tulisan yang bernas tentang kehidupan bermasyarakat dari orang-orang yang hidup di sebuah negeri bernama Indonesia.

Sekumpulan orang-orang gelisah. Manusia-manusia yang sebenar-benarnya hidup, karena seluruh inderanya masih bekerja dengan baik. Mereka yang telinganya panas anggota legislatif menikmati suite mahal ketika resesi melanda. Matanya masih berisikan air mata yang sewaktu-waktu mengalir melihat penghuni Sidoarjo luluh oleh lumpur. Kepalanya pusing melihat foto-foto wajah tak dikenal merusak pepohonan hijau ditengah musim kampanye. Jejari tangan masih terus mengetik untai-untai kata entah serapah ataupun semangat. Melihat, mendengar, memperhatikan dan memikirkan apa-apa yang tengah terjadi di negeri ini.

Hal yang sama berlaku bagi pembacanya .

Ditengah petikan gitar dan nyanyian rekan-rekan disekelilingku , aku tersenyum.

Terserah apa kata orang akan negeri ini. Selama masih ada orang-orang yang gelisah dan berbagi kegelisahannya, berarti negeri ini sungguh memiliki masa depan yang indah. Seperti anak-anak Aceh yang masih tersenyum ditengah amuk Tsunami.

Sambil kembali ke halaman Facebook, aku mengetikkan sebuah kalimat yang pernah disampaikan oleh seorang guru beberapa tahun yang lalu di kaki gunung Kelud yang dingin kepadaku. Kalimat itu ku ketikkan kepada teman baruku yang sedang gelisah :

“Bagus lah Bro. Gelisah itu sebagian dari iman lagi. Selamat menjadi manusia..”

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates