KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan
sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul ”Konsep
Motivasi”.Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
modul
Manajemen Keperawatan I.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini
penulis banyak menemui kesulitan
dikarenakan keterbatasan referensi dan
keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah
dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya
:
1. Ayah
dan Bunda,yang senantiasa memberikan support
2. Hj. Kunsianah, S.Pd, M.Kes sebagai Ketua STIKES Kendal
3. Ns.
Andriyani Mustika N, S.Kep sebagai koordinator
dosen pengampu Modul Manajemen Keperawatan I
4. Teman-teman kelompok IV
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya, Amin.
Kendal, 17
Desember 2011
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Fungsi - fungsi organik dari manajemen
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, Dan pengendalian.Seorang
pimpinan yang baik dituntut untuk mampu melaksanakan semua fungsi yang
ada.Karena pimpinan merupakan orang yang mencapai hasil melalui oranglain,maka
pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi pengarahan,salah satu caranya
yaitu dengan meningkatkan daya upaya yang merangsang tindakan.
Daya dorong yang ada dalam diri seseorang
sering disebut motif,Daya dorong diluar diri seseorang harus dapat ditimbulkan
olehg pimpinan agar hal-hal diluar diri seseorang tersebut mempengaruhinya.Pada
mulanya orang menganggap bahwa gaya dorong adalah “ketakutan”.Pada perkembangan
selanjutnya diadakan penerapan perbaikan
cara kerja sebagai hasil penelitian.
B.Tujuan
Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami Konsep Motivasi terkait dalam sistem Manajemen
Keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
.Pengertian
Motivasi
atau motif atau kebutuhan atau desakan atau keinginan atau dorongan adalah kata
yang sering digunakan untuk menyebut kata motivasi. Adapun sebetulnya asal
kata
motivasi
adalah movere dari bahasa Latin yang sama dengan to move dalam
bahasa
Inggris
yang berarti menggerakkan atau mendorong.
Menurut
George R.Terry,Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu
yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.
Tujuan
Motivasi:
1.
Untuk
mengubah perilaku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan.
2.
Meningkatkan
kegairahan kerja pegawai.
3.
Meningkatkan
disiplin pegawai.
4.
Meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
5.
Meningkatkan
moral dan loyalitas pegawai.
6.
Meningkatkan
rasa tanggungjawab pegawai pada tugas-tugasnya.
7.
Meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
B.
Teori
Motivasi
Motivsi kerja terbagi atas dua teori dasar,yaitu
sebagai berikut.
1.
Content
theoris:berhubungan dengan faktor-faktor yang meningkatkan kelakuan.Jadi,content
perspektif mencoba untuk menjawab pertanyaan faktor apa yang memotivasi
orang?
Teori yang mendukung:
a.
Teori
hierarki Maslow
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang
paling penting
hingga yang tidak terlalu krusial :
1)
Kebutuhan Fisiologis
Contohnya : Sandang / pakaian,
pangan / makanan, papan / rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas,
dan lain
sebagainya.
2)
Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman,
bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3)
Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki
keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4)
Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah,
dan banyak lagi lainnya.
5)
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak
sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
a.
Teori
ERG
Terori
ERG adalah teori kepuasan dalam motivasi yang mengatakan bahwa individu
mempunyai kebutuhan- kebutuhan berupa ekstensi,keterkaitan dan
pertumbuhan
Ada
3 hierarki :
a)
Eksistensi
Kebutuhan
yang bisa dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makan, minuman, udara, upah, dan
kondisi kerja.
b)
Keterkaitan
Kebutuhan
yang bisa di puaskan oleh hubungan sosial,hubungan antar pribadi.
c)
Pertumbuhan
Kebutuhan
yang bisa dipuaskan bila seseorang memberikan kontribusi yang kreatif dan
produktif
b.
Teori
dua faktor Hersberg
Teori motivasi yang dikemukakan oleh
Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua
faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat
menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian
telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam
organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai
faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung
jawab.
Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan
bukan sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja.
Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan
gaji. Perbaikan faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak
akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan
motivasi, tetapi tidak
c.
Teori
Kebutuhan belajar
Teori
yang berkaitan erat dengan konsep belajar.teori ini mengatakan bahwa melalui
kehidupan dalam suatu budaya, seseorang belajar tentang kebutuhannya. 3
kebutuhan yang dipelajari;
a)
Kebutuhan
berprestasi
Misalnya:
menyelesaikan pekerjaan yang menantang, memenangkan kompetisi,bisa menyelesaikan
masalah dengan baik.
b)
Kebutuhan
menjalin hubungan atau berafiliasi
Misalnya
menjalin pertemanan atau persahabatan.
c)
Kebutuhan
berkuasa
Misalnya
kekuasaan untuk memerintah orang lain,atau kekuasaan untuk menentukan
kebijakan.
1.
Process
theories:berfokus pada bagaimana (proses) tingkah laku itu ditingkatkan.Proses
motivasi biasanya diawali dengan kebutuhan yang merefleksikan beberapa
kekurangan sebagai individu.
Teori
yang mendukung:
a.
Teori
Kewajaran (Keadilan)
Adalah
bahwa karyawan membandingkan usaha mereka dan imbalan yang diterimannya dengan
imbalan yang diterima karyawan lainnya dalam situasi kerja yang
sama.
Ada
empat ukuran penting dalam teori ini:
-
Orang
yaitu individu yang merasakan diperalakukan adil atau tidak adil.
-
Perbandingan
dengan orang lain yaitu setiap kelompok atau orang yang digunakan oleh seseorang
sebagai pembanding rasio masukan (input) atau perolehan (outcome).
-
Masukan
(input) yaitu karakteristik individual yang dibawa ke pekerjaan,seperti
keahlian, pengalaman,umur,jenis kelamin
-
Perolehan
(outcome) yaitu segala sesuatu yang
diterima seseorang dari pekerjaan misalnya penghargaan, tunjangan upah dan
lain-lain.
b.
Teori
Pengharapan
Teori
ini mencakup konsep-konsep dasar sebagai berikut;
-
Hasil
tingkat pertama yang di peroleh dari perilaku adalah hasil yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, misalnya produktivitas,mutu pekerjaan,tingkat
kehadiran dan lain – lain.
-
Instrumentalitas
adalah kadar keyakinan seseorang bahwa
hasil tingkat pertama akan menghasilkan hasil tingkat kedua.
-
Valensi
adalah kekuatan keinginan seseorang untuk mencapai hasil tertentu, baik ini
menyangkut hasil tingkat pertama maupun tingkat kedua.
-
Harapan
berkaitan dengan keyakinan seseorang mengenai kemungkinan suatu perilaku
tertentu perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil tertentu.
c.
Teori
Penguatan
Teori
penguatan menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman stimulus,respons,dan
konsekuensi.
d.
Penyusunan
Tujuan
Dalam
teori ini sifat-sifat dalam penetapan tujuan adalah :
-
Keterincian
tujuan yaitu tingkat ketetapan kuantitatif tujuan tersebut
-
Kesukaan
tujuan yaitu tingkat keahlian atau tingkat prestasi yang ingin di
capai.
-
Intesitas
tujuan yang menyangkut proses menentukan bagaimana tujuan dapat tercapai
-
Komitmen
tujuan yaitu kadar usaha yang dilakukan untuk mencapoai tujuan
.
C.
Hubungan
Motivasi Dengan Kepuasan Kerja
Hubungan motivasi tinggi dan kepuasan kerja
yang baik tercermin dari rasa tanggung jawab dan gairah kerja yang menciptakan
suatu keinginan untuk bekerja dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk
pekerjaannya. Pentingnya motivasi dan kepuasan kerja menuntut pimpinan
perusahaan untuk peka terhadap kepentingan karyawan. Pimpinan perusahaan
melakukan pedekatan tidak hanya terhadap karyawan tetapi juga terhadap keluarga
dan lingkungannya sehingga perusahaan tahu apa yang menyebabkan karyawan
termotivasi dalam bekerja.
Motivasi
yang tepat dan baik dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan
dan kepuasan kerja karyawan, dan akan menambah semangat kerja karyawan dalam
bekerja karena dengan adanya gaji atau upah yang sesuai bagi karyawan maka
dengan demikian akan tercapai kinerja karyawan yang tinggi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja merupakan faktor penentu dalam
mencapai kinerja karyawan. Diharapkan dengan adanya motivasi dan kepuasan kerja
dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
Banyak
orang beranggapan bahwa kepuasan kerja karyawan lebih banyak ditemukan dengan
tingginya tingkat upah dan aspek finansial lainnya. Hal ini merupakan anggapan
yang kurang benar sebab masih banyak factor lainnya yang mempengaruhi tingkat
kepuasaan kerja hal ini dibuktikan bahwa hubungan antar karyawan maupun antara
pimpinan dan bawahan sangat menentukan tingkat kepuasaan kerja.
Menurut
As’ad (1995: 104) pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan
karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin
tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya.
BAB
III
PENUTUP
Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk
berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar,misalnya perasaan menyenangi
materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,apakah untuk kehidupannya masa
depan siswa yang bersangkutan atau untuk yang lain. Motivasi ekstrinsik
merupakan keadaan yang datang dari individu siswa yang juga mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
- Suarli S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.Tasikmalaya.Erlangga.
- .Swansburg Rusel C. 2000.Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Para Klinis.Jakarta. EGC
- Garuda.Kemdiknas.go.id
- www.bmj.com
0 comments:
Post a Comment