Thursday, January 3, 2013

Konsep Motivasi dalam Manajemen Keperawatan

KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul ”Konsep Motivasi.Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas modul Manajemen Keperawatan I.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :

1. Ayah dan Bunda,yang senantiasa memberikan support

2. Hj. Kunsianah, S.Pd, M.Kes sebagai Ketua STIKES Kendal

3. Ns. Andriyani Mustika N, S.Kep sebagai koordinator dosen pengampu Modul Manajemen Keperawatan I

4. Teman-teman kelompok IV

Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.







Kendal, 17 Desember 2011





Penyusun





















BAB I

PENDAHULUAN



A.Latar Belakang

Fungsi - fungsi organik dari manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, Dan pengendalian.Seorang pimpinan yang baik dituntut untuk mampu melaksanakan semua fungsi yang ada.Karena pimpinan merupakan orang yang mencapai hasil melalui oranglain,maka pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi pengarahan,salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan daya upaya yang merangsang tindakan.

Daya dorong yang ada dalam diri seseorang sering disebut motif,Daya dorong diluar diri seseorang harus dapat ditimbulkan olehg pimpinan agar hal-hal diluar diri seseorang tersebut mempengaruhinya.Pada mulanya orang menganggap bahwa gaya dorong adalah “ketakutan”.Pada perkembangan selanjutnya diadakan penerapan perbaikan cara kerja sebagai hasil penelitian.



B.Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami Konsep Motivasi terkait dalam sistem Manajemen Keperawatan.















BAB II

PEMBAHASAN



A. .Pengertian

Motivasi atau motif atau kebutuhan atau desakan atau keinginan atau dorongan adalah kata yang sering digunakan untuk menyebut kata motivasi. Adapun sebetulnya asal kata

motivasi adalah movere dari bahasa Latin yang sama dengan to move dalam bahasa

Inggris yang berarti menggerakkan atau mendorong.

Menurut George R.Terry,Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.

Tujuan Motivasi:

1. Untuk mengubah perilaku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan.

2. Meningkatkan kegairahan kerja pegawai.

3. Meningkatkan disiplin pegawai.

4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

5. Meningkatkan moral dan loyalitas pegawai.

6. Meningkatkan rasa tanggungjawab pegawai pada tugas-tugasnya.

7. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

B. Teori Motivasi

Motivsi kerja terbagi atas dua teori dasar,yaitu sebagai berikut.

1. Content theoris:berhubungan dengan faktor-faktor yang meningkatkan kelakuan.Jadi,content perspektif mencoba untuk menjawab pertanyaan faktor apa yang memotivasi orang?

Teori yang mendukung:

a. Teori hierarki Maslow

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting

hingga yang tidak terlalu krusial :

1) Kebutuhan Fisiologis

Contohnya : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan

kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain

sebagainya.

2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Contoh : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3) Kebutuhan Sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4) Kebutuhan Penghargaan

Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

a. Teori ERG

Terori ERG adalah teori kepuasan dalam motivasi yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan- kebutuhan berupa ekstensi,keterkaitan dan pertumbuhan

Ada 3 hierarki :

a) Eksistensi

Kebutuhan yang bisa dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makan, minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.

b) Keterkaitan

Kebutuhan yang bisa di puaskan oleh hubungan sosial,hubungan antar pribadi.

c) Pertumbuhan

Kebutuhan yang bisa dipuaskan bila seseorang memberikan kontribusi yang kreatif dan produktif

b. Teori dua faktor Hersberg

Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.

Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan motivasi, tetapi tidak

c. Teori Kebutuhan belajar

Teori yang berkaitan erat dengan konsep belajar.teori ini mengatakan bahwa melalui kehidupan dalam suatu budaya, seseorang belajar tentang kebutuhannya. 3 kebutuhan yang dipelajari;

a) Kebutuhan berprestasi

Misalnya: menyelesaikan pekerjaan yang menantang, memenangkan kompetisi,bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

b) Kebutuhan menjalin hubungan atau berafiliasi

Misalnya menjalin pertemanan atau persahabatan.

c) Kebutuhan berkuasa

Misalnya kekuasaan untuk memerintah orang lain,atau kekuasaan untuk menentukan kebijakan.

1. Process theories:berfokus pada bagaimana (proses) tingkah laku itu ditingkatkan.Proses motivasi biasanya diawali dengan kebutuhan yang merefleksikan beberapa kekurangan sebagai individu.

Teori yang mendukung:

a. Teori Kewajaran (Keadilan)

Adalah bahwa karyawan membandingkan usaha mereka dan imbalan yang diterimannya dengan imbalan yang diterima karyawan lainnya dalam situasi kerja yang sama.

Ada empat ukuran penting dalam teori ini:

- Orang yaitu individu yang merasakan diperalakukan adil atau tidak adil.

- Perbandingan dengan orang lain yaitu setiap kelompok atau orang yang digunakan oleh seseorang sebagai pembanding rasio masukan (input) atau perolehan (outcome).

- Masukan (input) yaitu karakteristik individual yang dibawa ke pekerjaan,seperti keahlian, pengalaman,umur,jenis kelamin

- Perolehan (outcome) yaitu segala sesuatu yang diterima seseorang dari pekerjaan misalnya penghargaan, tunjangan upah dan lain-lain.

b. Teori Pengharapan

Teori ini mencakup konsep-konsep dasar sebagai berikut;

- Hasil tingkat pertama yang di peroleh dari perilaku adalah hasil yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, misalnya produktivitas,mutu pekerjaan,tingkat kehadiran dan lain – lain.

- Instrumentalitas adalah kadar keyakinan seseorang bahwa hasil tingkat pertama akan menghasilkan hasil tingkat kedua.

- Valensi adalah kekuatan keinginan seseorang untuk mencapai hasil tertentu, baik ini menyangkut hasil tingkat pertama maupun tingkat kedua.

- Harapan berkaitan dengan keyakinan seseorang mengenai kemungkinan suatu perilaku tertentu perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil tertentu.

c. Teori Penguatan

Teori penguatan menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman stimulus,respons,dan konsekuensi.

d. Penyusunan Tujuan

Dalam teori ini sifat-sifat dalam penetapan tujuan adalah :

- Keterincian tujuan yaitu tingkat ketetapan kuantitatif tujuan tersebut

- Kesukaan tujuan yaitu tingkat keahlian atau tingkat prestasi yang ingin di capai.

- Intesitas tujuan yang menyangkut proses menentukan bagaimana tujuan dapat tercapai

- Komitmen tujuan yaitu kadar usaha yang dilakukan untuk mencapoai tujuan

.

C. Hubungan Motivasi Dengan Kepuasan Kerja

Hubungan motivasi tinggi dan kepuasan kerja yang baik tercermin dari rasa tanggung jawab dan gairah kerja yang menciptakan suatu keinginan untuk bekerja dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk pekerjaannya. Pentingnya motivasi dan kepuasan kerja menuntut pimpinan perusahaan untuk peka terhadap kepentingan karyawan. Pimpinan perusahaan melakukan pedekatan tidak hanya terhadap karyawan tetapi juga terhadap keluarga dan lingkungannya sehingga perusahaan tahu apa yang menyebabkan karyawan termotivasi dalam bekerja.

Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan, dan akan menambah semangat kerja karyawan dalam bekerja karena dengan adanya gaji atau upah yang sesuai bagi karyawan maka dengan demikian akan tercapai kinerja karyawan yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja merupakan faktor penentu dalam mencapai kinerja karyawan. Diharapkan dengan adanya motivasi dan kepuasan kerja dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.

Banyak orang beranggapan bahwa kepuasan kerja karyawan lebih banyak ditemukan dengan tingginya tingkat upah dan aspek finansial lainnya. Hal ini merupakan anggapan yang kurang benar sebab masih banyak factor lainnya yang mempengaruhi tingkat kepuasaan kerja hal ini dibuktikan bahwa hubungan antar karyawan maupun antara pimpinan dan bawahan sangat menentukan tingkat kepuasaan kerja.

Menurut As’ad (1995: 104) pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya.





 



BAB III


PENUTUP



Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar,misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,apakah untuk kehidupannya masa depan siswa yang bersangkutan atau untuk yang lain. Motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang datang dari individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.















































DAFTAR PUSTAKA




  1. Suarli S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.Tasikmalaya.Erlangga.
  2. .Swansburg Rusel C. 2000.Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Para Klinis.Jakarta. EGC
  3. Garuda.Kemdiknas.go.id
  4. www.bmj.com

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates