Thursday, January 24, 2013

Cerpen Remaja Bunga Ukir


Bunga ukir

Embun pagi masih menghiasi suasana dingin, matahari bersembunyi dibalik awan. Namun aku sudah berdiri menatap gerhana bulan yang tinggal separuh itu. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya jam segini aku masih terlelap diatas kasur tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku keluar mencari udara segar melihat pemandangan langit itu. Menghilangkan rasa gelisah yang selalu menderaku
*****

Aku gelisah karena rindu, rindu akan rumah, keluarga disana, terutama pada sesuatu pada bunga ukirku disana. Aku sekolah dikota tinggal diasramaan meninggalkan mereka jauh disana an jauh dari keberadaanku.
Ingin sekali kumemandang wajahnya, memperhatikan bola mata yang menghiasi indahnya tatapan mataku, yang selalu menghiasi hatiku , membarakan semangatku bak surya ang menyinari pagi menangkalkan kegelapan, memecahkan kesunyian gersangnya jiwa yang sunyi.
*****

Dibawah pohon depan asrama ku duduk bersandarkan batang pohon besar ini suasana yang relaks menikati segarnya udara dingin fajar ini. Orang orang masih enggan melepas indahnya mimpi.
Ditemani music favoritku aku merenung hanyut dalam kenangan indah bersama bunga ukirku.
Sekuntum bunga yang pertama kali tumbuh subur dalam diriku yang gersang ini. Yang terciptakan 10 bulan lebih lama dariku.
Sungguh bunga ukir yang indah, yang tanpa sengaja kujumpai saat aku jalan-jalan bersama temen sekelasku di ujung kota sana.
*****

Kelopaknya …. Mahkotanya…..  daun-daun yang menghiasi dan bulu yang indah membayangiku tiap saat … sungguh bunga ukir yang indah. Senyum indahku bahagia memandanginya.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates